Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Target Swasembada Kedelai Perlu Direvisi

Foto : ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/AMA

Bahan Baku Mahal | Pekerja menjemur kedelai hitam untuk bahan pembuat kecap di industri kecap tradisional di Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (9/1). Pengusaha kecap tradisional mengeluhkan mahalnya harga gula merah berkualitas yang mencapai 37 ribu rupiah per kilogram.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kementerian Pertanian perlu mengkaji ulang target swasembada kedelai pada 2020 karena permasalahan produktivitas komoditas tersebut. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kedelai Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, yang mana produksi Indonesia hanya sebesar 982.598 ton.

Untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri, Indonesia perlu melakukan impor sebanyak 2,6 juta ton untuk menutupi kekurangan produksi dalam negeri. "Jumlah selisih produksi yang besar ini perlu dipertimbangkan karena dari jumlah ini dirasa masih terlalu jauh untuk melakukan swasembada. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan kebutuhan pengrajin tempe dan tahu," kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Arief Nugraha di Jakarta, Rabu (9/1).

Menurut dia, kedelai sebenarnya merupakan tanaman subtropis, sehingga pertumbuhan di daerah tropis seperti Indonesia menjadi tidak maksimal. Iklim menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat produktivitas kedelai.

Selain itu, lanjut Arief, kedelai adalah jenis tanaman yang membutuhkan kelembaban tanah yang cukup dan suhu yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimal. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top