Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produksi Pangan 2018I Serapan Gabah Sangat Terkait Harga Pembelian Gabah Pemerintah

Target Serapan Beras 3 Juta Ton

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengantisipasi musim kemarau pada 2018, upaya instensifikasi melalui penyediaan bibit unggul dan pemanfaatan teknologi diharapkan dapat meningkatkan produksi.

Jakarta - Serapan gabah selama 2018 ditargetkan sebesar tiga juta ton. Demi mencapai target itu, Perum Badan Urusan Logitik (Bulog) perlu menyerap beras sekitar 20.000 ton per hari, sedangkan saat ini rata-rata penyerapan baru 14.000 ton per hari.

Target tersebut disampaikan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam rapat serap gabah (Sergap) yang dihadiri oleh Perum Bulog, TNI, dan Polri di Jakarta kemarin. Amran menyatakan pihaknya terus melakukan evaluasi, target serapan gabah petani, dan sampai saat ini masih stabil dan aman. Dirinya mengaku telah mendapatkan laporan bahwa serapan gabah nasional pada level 18.000 ton per hari ini, sudah cukup bagus, sedangkan posisi stok di gudang ada 1,5 juta ton.

"Jadi cukup aman, tegas mentan, namun bila saja bisa ditinggkan hingga 20.000 ton per hari, maka dalam tempo 20 hari, target untuk kebutuhan bulanan yakni 400.000, ton beras, sudah dipastikan aman," ungkap Amran, di Jakarta, Selasa (5/6).

Untuk menambah produksi Kementan terus memberikan bantuan benih unggul, kemudian diperkuat dengan bantuan alat mesin pertanian (alsintan). Mekanisasi dapat menekan cost produksi hingga 50 persen dan memotong waktu kerja lebih dari separuh waktu kerja dan jumlah tenaga kerja, dan terakhir pastinya, jaminan harga produksi petani.

Lalu, untuk antisipasi musim kemarau pada 2018 dan memenuhi target luas tambah tanam (LTT) yang harus meningkat minimal 5 persen per tahun, serta mengikuti pertumbuhan penduduk, 1,5 persen per tahun, Kementan menyiagakan seluruh alat mesin pertanian yang sudah didistribusikan.

Hingga saat ini, 350 ribu unit, optimalisasi alat mesin pertanian ini, Kementan membentuk brigade-brigade Alsin, di bawah koordinasi Babinsa-Babinsa di lapangan. Menurut Amran untuk mencapai target produksi dan serapan gabah Kementerian Pertanian (Kementan) perlu menjalin kerja sama dengan TNI.

Sementara itu, Penasihat senior Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), Gunawan, mengatakan bahwa serapan gabah sangat terkait harga pembelian gabah pemerintah. "Jika rendah maka petani juga enggan menjual ke Bulog. Karena itu, pemerintah perlu menaikkan harga pembelian pemerintah," katanya.

Di sisi lain, sambung Gunawan, upaya penyerapan Bulog juga mesti seimbang antara pemenuhan kebutuhan cadangan pangan pemerintah dengan kebutuhan cadangan pangan Desa dan cadangan pangan masyarakat di mana desa dan masyarakat juga akan menyimpan gabah atau berasnya sendiri.

Besarnya serapan gabah juga terkait besarnya produksi. Diperlukan perluasan sawah melalui redistribusi tanah kepada petani melalui progam reforma agraria dan pola tanam yang ramah ekologis dan adaptif dengan perubahan iklim.

Evaluasi Kerja Sama

Terkait dengan kerja sama dengan TNI bagi Gunawan dari pada menitik tekankan pada TNI-Polri lebih baik bekerja sama dengan lembaga ekonomi petani atau koperasi dan Bumdesa. Karena sekali lagi berhasil atau tidaknya serapan gabah sangat terkait harga bukan sabotase apalagi bagian dari proxy war.

"Ketahanan pangan sebagai sistem pertahanan negara nir militer harus mengutamakan aktor nonmiliter. Di desa juga ada penyeluh pertanian dan pendamping desa yang justru perlu diajak kerja sama," tutup Gunawan.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top