Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Asumsi Makro

Target Pertumbuhan Ekonomi 2017 Bakal Meleset

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah pesimistis mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun berada pada kisaran 5,05 persen, di bawah asumsi dalam APBN-P 2017 sebesar 5,2 persen. "Sampai akhir tahun diperkirakan pertumbuhan ekonomi keseluruhan 2017 sebesar 5,05 persen," ujar Sri Mulyani dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin. Sri Mulyani mengatakan perkiraan angka realisasi tersebut sudah mempertimbangkan pencapaian ekonomi pada triwulan IV-2017 yang tumbuh pada kisaran 5,15 persen-5,17 persen.

"Triwulan empat mungkin lebih tinggi, mendekati 5,1 persen," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini. Sri Mulyani menjelaskan seluruh komponen pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2017 akan tumbuh positif dan memberikan sumbangan menjelang akhir tahun. "Kita perkirakan dorongan investasi dan ekspor masih tinggi. Konsumsi masyarakat dan sebagian belanja pemerintah juga terkonsentrasi di triwulan empat," katanya. Dia mengharapkan momentum perbaikan kinerja perekonomian pada akhir 2017 ini bisa menjadi bekal peningkatan kegiatan di 2018, terutama dari investasi maupun ekspor.

"Tahun depan, kita memperkirakan adanya momentum ekspor yang terjaga dan investasi yang meningkat dan tumbuh sepanjang tahun diatas enam atau tujuh persen," ujarnya. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2017 sebesar 5,06 persen, sehingga secara akumulatif pertumbuhan ekonomi masih di kisaran 5,03 persen. Sementara itu, untuk pertumbuhan pada 2018, pemerintah menetapkan 5,4 persen. Perbaikan Kualitas Meskipun meleset dari target, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi dalam negeri diiringi dengan perbaikan pada indikator sosial seperti tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan tingkat ketimpangan.

"Paling tidak tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan Gini Ratio turun. Indikator kita dua tahun terakhir sebetulnya walau pertumbuhannya tidak tinggi sekali, sekarang pada angka 5-5,1 persen, tetapi ia diiringi dengan perbaikan indikator lain yang menunjuk pada kualitas pertumbuhan," ujar Darmin beberapa waktu lalu. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top