Tanpa Perbaiki Masalah Akut, Rupiah Sulit Menguat
Mudrajad memaparkan dalam 10 tahun sejak krisis keuangan 2008, indeks harga saham gabungan dan rupiah cenderung menguat. Pasar modal dan pasar uang terintegrasi penuh.
"Namun, integrasi ini maknanya negatif karena kebergantungan kepada dana global. Pasar membaik karena program QE (Quantitative Easing) Amerika. Pasar tertekan karena The Fed menaikkan suku bunga.
Lalu, apa peran BI dan pemerintah," jelas dia. Artinya, menurut Mudrajad, ada masalah akut di dalam negeri yang tak kunjung dibenahi. Hal itu bisa dilihat dari defisit transaksi berjalan yang tinggi.
Di neraca perdagangan, meski positif tapi neraca migas dan pangan trennya negatif sehingga menjadi net importir. Perdagangan juga bergantung pada 10-20 komoditas tradisional dan 10 negara tujuan ekspor tradisional.
Komoditas tradisional itu ekspor yang berbasis buruh murah dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Sedangkan tujuan ekspor selalu AS, Eropa, Tiongkok, Jepang, Singapura, dan negara-negara itu saja.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya