Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Timur Tengah I Belum Ada Pihak Mengklaim Bertanggung Jawab atas Serangan

Tanker Diserang di Teluk Oman

Foto : AFP/IRIB TV

Tanker Terbakar l Asap hitam membubung dari tanker yang diserang di Teluk Oman, Kamis (13/6). Serangan misterius terhadap kapal tanker yang berlayar di kawasan Teluk Persia ini merupakan yang kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

Serangan terhadap kapal tanker kembali terjadi. Kali ini dua kapal tanker yang tengah berlayar di Teluk Oman terbakar setelah mendapat serangan secara misterius.

DUBAI - Dua kapal tanker milik Norwegia dan Jepang yaitu Front Altair dan Kokuka Courageous, dilaporkan telah diserang secara misterius saat berlayar di Teluk Oman, tak jauh dari wilayah Iran, pada Kamis (13/6). Insiden ini terjadi beberapa pekan setelah serangan serupa menimpa empat kapal tanker yang berujung semakin memanasnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) setelah Washington DC menuding Teheran berada dibalik serangan tanker pada 12 Mei lalu.

"Tiga ledakan terjadi di di tanker Norwegia setelah sebelumnya terjadi serangan terhadap tanker Jepang," lapor Otoritas Maritim Norwegia.

Armada ke-5 Angkatan Laut AS mengatakan kapal perangnya yang berada di Timur Tengah, sempat menerima laporan dari dua tanker tersebut bahwa mereka telah diserang. "Kami menerima laporan serangan dari tanker-tanker yang berlayar di Teluk Oman, pada Kamis pagi," konfirmasi dari Armada ke-5 Angkatan Laut AS.

Sementara itu pihak Iran melaporkan mereka telah menyelamatkan 44 anak buah kapal (ABK) dari dua tanker yang diserang. Setelah diserang, tanker-tanker yang memuat bahan yang amat mudah terbakar, segera dilalap api. Gambar yang ditayangkan televisi Iran, IRIB, memperlihatkan asap tebal membubung dari salah satu tanker yang terbakar.

Kantor berita Iran melaporkan bahwa serangan pada tanker awalnya pada Front Altair yang berada 25 mil laut dari Pelabuhan Bandar-e-Jask di Iran selatan.

"Tanker berbendera Kepulauan Marshall berbobot 111 ribu ton itu sedang membawa etanol dari Qatar ke Taiwan," lapor IRNA. "Saat tanker terbakar, 23 ABK meloncat kelaut dan ditolong kapal terdekat, lalu mereka diserahkan ke kapal penolong Iran," imbuh kantor berita Iran itu.

Selang sejam kemudian terjadi serangan kedua yang menimpa tanker berbendera Panama yang membawa metanol dari Arab Saudi ke Singapura, Kokuka Courageous, dan tengah berlayar pada 28 mil laut dari Pelabuhan Bandar-e-Jask. "21 ABK Kokuka Courageous yang melompat ke laut, telah diselamatkan," lapor IRNA.

Saat berita ini ditulis, kedua tanker masih terbakar namun belum tenggelam dan belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Jalur Strategis

Teluk Oman berada di ujung lain dari jalur strategis Selat Hormuz di kawasan Teluk Persia yang juga merupakan jalur lalu lintas kapal niaga penting bagi pengiriman 15 juta barel minyak mentah dan ratusan juta dollar komoditi nonmigas.

Sebelum serangan pada Kamis kemarin, pada 12 Mei lalu juga terjadi serangan terhadap 4 tanker milik Saudi, Norwegia dan Uni Emirat Arab (UEA) di kawasan perairan Teluk Oman.

Serangan terhadap tanker bersamaan waktunya dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, ke Iran, dengan misi memediasi dan meredakan ketegangan antara AS dan Iran.

Atas serangan terhadap tanker di Teluk Oman kemarin, Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, mengatakan kapal penebar ranjau Iran berada dibelakang serangan tersebut tanpa membeberkan bukti-bukti yang kuat bahwa Teheran terlibat dalam serangan kali ini. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top