Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fasilitas Pelabuhan

Tanjung Pinggir Tak Tepat Jadi "Hub"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah berencana mengembangkan pelabuhan besar baru di Batam, Kepulauan Riau. Namun, Rencana pemerintah menjadikan Tanjung Pinggir sebagai Hub dinilai kurang tepat.

"Ada beberapa catatan yang bisa disampaikan terkait pengembangan pelabuhan Tanjung Pinggir, pertama menyamakan Tanjung Pinggir dengan Tanjung Priok sesungguhnya narasi yang kurang tepat. Tanjung Pinggir itukan akan dikembangkan sebagai international transshipment hub sementara Tanjung Priok itu domestic transhipment hub. Jadi perbandingannya tidak apple-to-apple. Dalam khazanah manajemen pelabuhan Tanjung Priok merupakan gateway," kata Direktur The National Maritime Institute, Siswanto Rusdi saat dihubungi di Jakarta, Rabu (2/2).

Catatan kedua, tambah Siswanto, terkait kondisi fisik Tanjung Pinggir jauh dari ideal untuk dikembangkan seperti yang diinginkan pemerintah.

Seperti diketahui, Tanjung Pinggir diproyeksikan melayani sekitar 18 juta TEU atau setara dengan jumlah peti kemas Indonesia yang dilayani di pelabuhan Singapura. Namun, kondisi fisiknya tidak memungkinkan melayani sebanyak itu.

"Perkiraan saya, panjang perairan Tanjung Pinggir paling banter sekitar 1 hingga 1,5 km. Dengan luasan seperti itu, berapa banyak throughput yang bisa dilayani? Saya yakin tidak banyak, paling antara 2-3 juta TEU," katanya.

Jika ingin tetap mengembangkan pelabuhan besar (hub) di Selat Malaka, Siswanto menyarankan agar pemerintah mencari lokasi lain di sepanjang pantai timur pulau Sumatra. Untuk melayani peti kemas sebanyak 18 juta TEU, setidaknya dibutuhkan luas perairan cukup signifikan sehingga pergerakan kapal menjadi leluasa.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top