Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tanggapi Pernyataan Amien Rais, Ini Jawaban Menohok Politisi Senior PDIP Tjahjo Kumolo

Foto : istimewa

Politisi senior PDIP Tjahjo Kumolo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini mendirikan Partai Ummat, Amien Rais, mencurigai ada agenda memasukkan masa jabatan Presiden tiga periode dalam rencana amendemen UUD 1945. Menanggapi itu, politisi senior PDIP yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo memberi jawaban tegas, lugas, dan menohok.

Kata Tjahjo, yang juga mantan Menteri Dalam Negeri tersebut, saat ini Negara dan Pemerintah sedang berkonsentrasi memotong rantai penularan Covid-19 dan mengkonsolidasi pemulihan ekonomi. Ini yang sekarang menjadi konsentrasi Presiden Jokowi. Bukan soal isu politik. Apalagi isu soal jabatan Presiden tiga periode. Isu yang dilontarkan Amien Rais itu tak lebih hanya sebuah manuver politik murahan.

"Bapak Presiden taat konstitusi. Tahap sekarang ini sedang konsolidasi demokrasi 5 tahunan dengan adanya Pilkada dan Pileg serta Pilpres yang demokratis," kata mantan Sekjen PDIP tersebut di Jakarta.

Jadi, ia heran, dengan manuver para elit yang terus menembakkan isu politik. Baginya, itu tidak pada tempatnya. Bahkan tak elok, di saat semua rakyat Indonesia sedang berjuang melawan Covid-19. Sekarang ini baiknya, semua elemen bahu membahu bagaimana agar penyebaran Covid-19 ini bisa dituntaskan. Bisa diputus total. Dan, bagaimana kondisi ekonomi yang terpuruk bisa menggeliat kembali.

"Sudah tidak pada tempatnya tembakan- tembakan politik tanpa arah yang justru mengacaukan stabilitas politik," ujarnya.

Kalau pun ingin konsen pada urusan politik, Tjahjo menyarankan sebaiknya para tokoh politik melakukan konsolidasi di internal partainya masing-masing saja. "Kan tahun depan sudah memasuki tahapan-tahapan pemilihan umum," katanya.

Jangan kemudian, kata dia, di saat semua pihak sedang bekerja keras melawan Covid-19, diperkeruh dengan kegaduhan politik yang kontraproduktif. Apalagi sampai melakukan manuver dengan menuduh ke mana-mana. Sebaiknya, bantu masyarakat agar mentaati protokol kesehatan.

"Janganlah jumpalitan politik sendiri yang menuduh kemana- mana dan bisa diartikan pihak-pihak yang sebenarnya ingin tapi menukikkan kepada orang lain atau menyasar Presiden Jokowi," ujarnya.

Masyarakat Indonesia, kata Tjahjo, sudah cerdas dan semakin paham politik dan demokrasi. Tidak perlu digiring dengan opini dan manuver yang hanya bikin gaduh.

"Gerakan atau pola menjebak sebaiknya ditinggalkan dalam manuver politik. Bapak Presiden Jokowi, saya yakin beliau tidak akan terjebak dengan manuver-manuver murahan tersebut. Dengan memainkan manuver murahan tersebut hanya bertujuan ingin merusak kepercayaan publik kepada Pemerintah saat ini. Harus segera dilaksanakan counter agar tidak liar. Demikian pendapat singkat saya sebagai politisi yang sedang duduk sebagai Menpan RB," ujarnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top