Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanaman Modal

Tangerang Raya Magnet Baru Investasi Bisnis

Foto : ANTARA/Istimewa

M. Nawawi selaku Presiden Direktur Paramount Land (tengah), Pengamat Tatakota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga (kanan) sedang memberikan paparan terkait pengembangan bisnis di wilayah barat jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Setelah Ibu Kota Negara pindah, Tangerang sangat potensial menjadi magnet baru pengembangan bisnis. Alasannya, ditunjang infrastruktur dan keberadaan township atau kawasan perumahan skala kota.

"Kawasan Tangerang menjadi koridor pengembangan properti teringtegrasi. Banyak sentra-sentra bisnis berkembang," tutur pengamat Tatakota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, Kamis. Tangerang bisa menjadi magnet baru orang menanamkan dana. Penduduknya juga akan terus bertambah. Hal ini makin menambah daya tarik Tangerang Raya.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan itu menambahkan, Tangerang Raya yang terdiri dari Tangerang Kota, Tangerang Selatan dan Tangerang Kabupaten nantinya juga akan ditunjang keberadaan jalan tol lingkar luar atau JORR 3. Hal ini akan menyambung koridor barat dan koridor timur.

Hal itu akan meningkatkan akses antara koridor barat dan timur hingga Sukabumi serta Purwakarta. Pembebasan lahan JORR 3 akan mulai dilakukan tahunn depan. "Selain itu, kedua koridor akan terhubung dengan MRT fase west-east. Ini akan membuat pangsa pasar Tangerang ke depan menjadi berkelas menengah atas," ujarnya.

Nirwono juga menjelaskan mengenai konsep pengembangan perkotaan teringrasi yang ideal haruslah mengandung unsur menarik, tangguh, dan lestari (Mentari). Menurutnya, pengembang harus memperhatikan beberapa aspek seperti memiliki daya tarik: modern, canggih, digital, serta ramah lingkungan.

Kemudian, pengembangan kawasan terintegrasi juga dibutuhkan penyediaan fasilitas publik untuk penghuni. Mereka harus menawarkan visi masa depan yang menjanjikan. Kawasan tersebut menjadi kota yang menawarkan destinasi eduekowisata baru yang edukatif, kreatif, inovatif, dan inspiratif.

"Sejatinya, properti yang berada di kawasan perkotaan yang terintegrasi cenderung memiliki nilai investasi lebih tinggi," katanya. Presiden Direktur Paramount Land, M Nawawi, menambahkan, tren baru produk ritel atau komersial saat ini berfokus untuk komunitas dan mixed use.

Integrasi ruang hunian, hiburan, dan rekreasi begitu dituntut era sekarang. Hal ini sejalan dengan ekspektasi orang-orang kota yang menginginkan pengalaman berbelanja di pusat komersial berdesain rileks. Konsepnya, green dengan spot-spot nyaman untuk berdiskusi. Kawasan harus cocok untuk sekadar slow healing dibanding pusat perbelanjaan yang dirancang bertingkat-tingkat.

Pendapatan

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan dalam rancangan perubahan kebijakan umum APBD serta rancangan perubahan prioritas dan plafon APBD Sementara (KUA-PPAS) tahun 2024, pendapatan daerah dianggarkan sebesar 4,78 triliun. Ini turun dari sebelumnya sebesar 4,87 triliun.

Dia menjelaskan pendapatan daerah tersebut terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 2,25 triliun dari sebelumnya 2,37 triliun. Lalu pendapatan transfer sebesar 2,53 triliun dari sebelumnya 2,49 triliun.

"Penyusunan rancangan Perubahan KUA-PPAS tersebut dilatarbelakangi antisipasi kinerja pembangunan tahun ini agar sesuai dengan target," tutur Nurdin. Sedangkan untuk belanja daerah dianggarkan sebesar 5,27 triliun dari 5,38 triliun. Rinciannya, belanja operasi sebesar 4,31 triliun yang sebelumnya berjumlah 4,39 triliun.

Selanjutnya, belanja modal sebesar 944 miliar yang sebelumnya 939 miliar. Lalu, belanja tidak terduga sebesar 17,76 miliar yang sebelumnya 44,79 miliar. Kemudian dalam rancangan perubahan KUA-PPAS 2024, Pemkot fokus mengalokasikan anggaran untuk tematik pembangunan. Ini adalah untuk penanganan kemiskinan ekstrem dan penanganan permasalahan stunting.

Juga untuk penanganan pengangguran melalui link and match pendidikan vokasi. Pengendalian inflasi dengan menjaga ketersediaan bahan pokok dan pengendalian stabilitas harga. wid/Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top