Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Rakyat I Perkampungan "Aquacultur" Terus Dikembangkan

Tangerang Dorong Pertanian Hidroponik

Foto : antaranews
A   A   A   Pengaturan Font

Hasil tani bisa dimanfaatkan masyarakat dan menjadi nilai lebih bagi peningkatan ekonomi anggota KWT serta lingkungan sekitar.

TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang mendorong pertanian hidroponik di lingkungan Kelompok Wanita Tani (KWT) seiring dengan peningkatan permintaan pasar. "Bertani sekarang semakin keren. Caranya makin mudah, asal ada kemauan," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Kamis (7/7).
Menurutnya, hidroponik membuat lingkungan sehat. Tanaman subur, hidup juga jadi sehat. Sebab bisa mengonsumsi sayuran sehat hasil budi daya sendiri. Dia mengatakan ini usai melakukan panen raya 1.000 lubang sayuran hidroponik di KWT Germas Implan, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.
Arief mengatakan berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, ada 28 KWT yang sudah menjalankan pertanian hidroponik, termasuk panen raya 1.000 lubang tersebut. "Setelah ini harusnya semua bisa mengadaptasi budi daya dengan metode hidroponik," kata Arief.
Lebih lanjut, Wali Kota berharap berbagai hasil tani yang dipanen bisa dimanfaatkan masyarakat dan menjadi nilai lebih bagi peningkatan ekonomi anggota KWT serta lingkungan sekitar. "Semoga kerja sama dengan pasar lingkungan, restoran atau ritel supermarket yang sudah terjalin bisa terus dikembangkan. Dengan begitu akan membawa nilai tambah bagi ekonomi masyarakat," katanya.
Kegiatan panen raya dilaksanakan secara hybrid yang diikuti 114 Kelompok Wanita Tani se-Kota Tangerang. Sebanyak 28 KWT ikut panen raya sayuran pakcoy dan selada dari lokasi masing-masing. Kemudian, enam di antaranya telah melakukan pemanenan sebanyak 136,3 kg sayuran yang dijual kepada masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Abduh Surahman, menambahkan kebutuhan pasar terhadap sayur hidroponik saat ini meningkat mencapai 120 kilogram sehari. "Dari 28 KWT yang sudah berjalan, jumlah sayuran hidroponik yang dihasilkan sebanyak 40 kilogram. Maka, ke depan akan kita dorong untuk mencapai produksi 100 kilogram," tambah Arief.

"Aquacultur"
Sementara itu, Kabupaten Tangerang juga mengadakan kegiatan perairan seperti konservasi mangrove dan ekowisata. Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, menyatakan penataan kawasan konservasi mangrove dan ekowisata di Ketapang Aquaculture tetap mempertahankan perkampungan. Hal ini menjadi alasan Kabupaten Tangerang, ditunjuk sebagai tuan rumah "Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Meeting Summit" pada 25-29 Oktober 2022.
"Kita memiliki konsep berbeda dengan kota-kota pesisir pantai di berbagai negara yang tergabung dalam PEMSEA," ujarnya. Dia memberi contoh di Da Nang, Vietnam. Tadinya kawasan nelayan permukiman kumuh. Kemudian, dibongkar secara besar-besar jadi kampung modern, namun tetap mempertahankan perkampungan.
Penataan kawasan Desa Ketapang di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, dimulai 2014. Secara bertahap, dilakukan penanaman mangrove, membangun kawasan permukiman nelayan, bedah rumah, dan menyediakan tempat lelang ikan. Kemudian, merevitalisasi pasar ikan dan menyediakan tempat pangkal perahu di Pantai Ketapang Mauk.
"Desa ini tadinya terisolir. Desa nelayan yang hampir jauh dari mana-mana, sehingga sangat minim fasilitas. Secara perlahan kita rombak semua," ungkap Zaki. Memasuki 2017, pihaknya memperoleh bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk program penanganan kawasan itu secara komprehensif. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top