Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bali Arts Festival 2018

Tampilkan Seluruh Seni dan Budaya Pulau Dewata

Foto : istimewa

Sejumlah penari tengah memeragakan tarian tradisional pada Bali Arts Festival (BAF) 2018 yang dipusatkan di Taman Budaya - Art Center Denpasar, Bali, pekan lalu. Even BAF yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu mengetengahkan antara lain sendratari, workshop, teater modern, fotografi, festival kuliner, parade topeng, lomba penulisan sastra, parade wayang kulit, dan masih banyak lagi.

A   A   A   Pengaturan Font

Bali Arts Festival (Pesta Kesenian Bali), pesta tahunan di Pulau Dewata yang mempesona kembali menyoroti seni dan budaya Bali yang unik. Edisi ke 40 tahun 2018 dari Pesta Kesenian Bali diselenggarakan dari 9 Juni - 7 juli 2018, dipusatkan di Taman Budaya - Art Center di Denpasar, Bali.

Untuk satu bulan penuh, tarian, musik, dan ekspresi seni Bali yang terbaik akan dipamerkan saat Bali menampilkan presentasi budaya terbaiknya di Pesta Kesenian Bali 2018. Ada pertunjukan tari dan musik harian bersamaan dengan aktivitas budaya dan komersial yang tak terhitung jumlahnya, di mana secara harfiah seluruh Bali akan berkumpul di kota untuk menyajikan persembahan tarian, musik dan keindahan.

Festival sepanjang bulan akan dimulai dengan parade para pemain, sebuah kontes seni dan kostum berkilauan dari semua Kecamatan di Bali dan provinsi-provinsi di Indonesia lainnya.

Acara itu sendiri disorot dengan fitur menarik diantaranya ada drama tari (Sendratari), teater Bali Modern, Workshop Fotografi, festival kuliner, dan pertunjukan musik. Juga ada kompetisi seru seperti lomba film dokumenter, lomba kerajinan tangan, penulisan sastra, lukisan, lomba fotografi, dan lainnya. Parade dan prosesi juga dihadirkan, termasuk Parade Gong Kebyar, Parade Topeng Panca, Parade Nglawang, Parade Dramatari Arja, Parade Wayang Kulit, Parade Joged Bumbung, Parade Drama Gong, dan masih banyak lagi lainnya.

Setiap tahun, Bali Arts Festival menampilkan tarian klasik pulau ini, seperti legong, gambuh, barong, bola gemblungan, tarian topeng dan sejenisnya, di mana koreografi tari kontemporer telah diciptakan dan tarian desa tua dan kegiatan dihidupkan kembali. Karena sebagian besar kegiatan seni dan budaya di Bali dimotivasi oleh pengabdian religius, seniman akan berusaha menciptakan karya terbaik mereka.

Dengan sejarah 40 tahunnya, Bali Arts Festival telah menjadi media untuk menemukan kembali dan melestarikan seni dan budaya Bali yang unik dan ternama, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Melalui acara tahunan khusus ini, diharapkan kebijaksanaan dan filosofi otentik masyarakat Bali tidak hanya dipertahankan namun juga akan tumbuh dan menyebar ke belahan dunia lain.

Nikmati musik tradisional dan pertunjukan gamelan di panggung Ayodya dan Angsoka. Saksikan pemutaran film dokumenter Bali di auditorium Ksirarnawa. Ada sesi gamelan Gong Kebyar anak-anak Bali di amfiteater Ardha Candra. Anda juga dapat menikmati kolaborasi vokal, musik dan tari. Jelajahi melalui kerajinan tangan, lukisan dan pahatan di pameran. Bazaar kuliner tradisional menampilkan hidangan khas Bali. Pesta Kesenian Bali biasanya ditutup dengan upacara meriah. Ini termasuk balet tradisional malam yang dikenal dengan nama 'sendratari'. Pertunjukan digelar di panggung terbuka Ardha Candra mulai pukul 20.00 WIB.

Kehadiran Kesenian Burdah

Kabupaten Buleleng akan menampilkan seni khas umat muslim yakni Burdah dari Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada pada kegiatan Pesta Kesenian Bali.

"Seni burdah itu kesenian khas masyarakat muslim di Buleleng yang unik. Selain permainan rebana juga berisi kidung berbahasa Arab dengan tembang-tembang Bali. Selain itu berisi seni bela diri pencak silat," kata Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Wayan Sujana.

Kesenian Burdah adalah semacam kasidah yang mengandung syair-syair pujian dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Ia menjelaskan, kesenian Burdah penting ditampilkan di arena Pesta Kesenian Bali di tengah banyaknya ujaran-ujaran yang mengancam disintegrasi bangsa. Seni muslim ini seperti kesenian Bali pada umumnya, di mana senimannya menggunakan kostum Bali seperti udeng bali.

Kesenian Burdah sudah sering dipentaskan dalam acara-acara kebudayaan di Buleleng seperti Buleleng Festival. "Dulu, seni budaya adalah sarana ampuh untuk merekatkan persaudaraan di Buleleng," kata Sujana.

Pemkab Buleleng menyiapkan anggaran sebesar 1,5 miliar rupiahuntuk mendanai kelompok kesenian yang tampil di Pesta Kesenian Bali, baik di provinsi maupun di kabupaten.

Kabupaten Buleleng pada Pesta Kesenian Bali kali ini mengirimkan 25 jenis dari 26 jenis kesenian yang semestinya diikutsertakan. Satu kesenian yang absen adalah seni arja karena adanya kendala regenerasi.

"Sudah dilakukan pembinaan kepada semua jenis kesenian yang tampil. Persiapan sudah 80 persen," pungkas Sujana.

Pelepasan Peserta Pawai

Presiden Joko Widodo memukul gong menandai pelepasan peserta pawai Pesta Kesenian Bali ke-40 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, Sabtu (23/6). "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, pawai Pesta Kesenian Bali yang ke-40 tahun 2018, saya nyatakan dimulai," kata Presiden.

Presiden, yang mengenakan pakaian adat Bali dengan atasan putih dan kain songket berwarna dominan hijau serta udeng hijau, melepas peserta pawai didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Puspayoga, Mendikbud Muhadjir Effendi dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Made Mangku Pastika mengatakan Pesta Kesenian Bali tahun ini mengangkat tema "TejaDharmaning Kauripan, Api Spirit Penciptaan". Dia berharap kehadiran Presiden dalamfestival itu menjadi penyemangat bagi masyarakat Bali, khususnya para seniman, untuk terus berkarya dan berkreasi mengembangkan kebudayaan Bali.

Selain penampilan dari ISI Denpasar, ada 17 peserta pawai yang merupakan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali, sembilan kabupaten/kota di Bali, marching band Universitas Udayana, marching band Universitas Warmadewa, Pemerintah Provinsi Guangxi Tiongkok, Institut Seni Budaya Indonesia Papua, Sanggar Basundari Jepang, Konsulat Jepang, dan Forum Kerja Sama Sunda Kecil.

Pemerintah Provinsi Bali mengawali pawai dengan menampilkan gamelan gong suling sebagai gamelan pembuka, yang disusul barisan panji-panji seperti barisan umbul-umbul, barisan "kober" dan barisan "tedung".

Barisan panji-panji itu menampilkan evolusi bentuk panji-panji untuk ritual keagamaan hingga menjadi bentuk yang baru sesuai dengan estetika kekinian. Barisan panji-panji ini diiringi dengan gamelan bebarongan.

Sedangkan di bagian tengah ditampilkan barisan Jegeg Bagus Bali, muda-mudi Bali yang telah terseleksi lewat ajang pemilihan, baik secara fisik maupun secara bakat dan intelektual.

Pada bagian akhir pawai duta Pemerintah Provinsi Bali mempersembahkan karya fragmentari "Smaradahana" yang diangkat dari kakawin Smaradahana karya Mpu Dharmadja.

pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top