Tambah Lima Guru Besar, Unair Ingin Berkontribusi dalam Penanganan Penyakit Zoonosis
Rektor Unair, Mohammad Nasih
SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, pada Kamis (2/3) melakukan pengukuhan lima guru besar baru dari berbagai disiplin ilmu. Mereka adalah Endang Suprihati dari Fakultas Kedokteran Hewan untuk Bidang Ilmu Penyakit Protozoa pada Ternak, Jola Rahmahani, dari Fakultas Kedokteran Hewan dalam Bidang Ilmu Mikrobiologi Veteriner, Alfinda Novi Kristanti, dari Fakultas Sains dan Teknologi dalam Bidang Ilmu Fitokimia Senyawa Fenolik, Noorma Rosita, dari Fakultas Farmasi
untuk Bidang Ilmu Teknologi dan Formulasi Sediaan Likuida Semisolisida, dan Poedji Hastutiek, dari Fakultas Kedokteran Hewan
untuk Bidang Ilmu Parasit Ternak. Lingkungan dan Pemukiman.
Rektor Unair, Mohammad Nasih, berharap para guru besar yang baru dilantik tersebut akan memberi kontribusi yang luar biasa, terutama terkait perkembangan dan penanganan penyakit zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya).
"Kita berharap kelima guru besar ini akan memberikan kontrubusi yang signifikan sesuai bidangnya, sehingga bermanfaat bagi Unair, maupun bangsa dan negara".
"Unair ingin selalu teribat dalam penanganan penyakit zoonosis karena ini termasuk dalam persoalan nasional. Termasuk yang sedang berkembang soal flu burung dan kita berharap guru besar Unair berkontribusi signifikan dalam pengendaliannya," ujar Nasih.
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi fokus studi para peneliti Unair mulai soal obat, vaksin dan bahan-bahan kimia.
"Mulai untuk soal rabies, malaria, kemudian senyawa-senyawa Fitofarmaka (tanaman obat), mengingat Indonesia punya jutaan tumbuh-tumbuhan, yang masing-masing secara spesifik biss dimanfaatkan untuk bahan obat. Dan topik-topik lain yang menjadi keunggulan Unair," ungkapnya
Kemudian, kata Nasih, perhatian keilmuan soal penggunaan kosmetik, terkait keamanan produk dan bahan atau zat yang terkandung di dalamnya.
"Karena sekarang semua orang ingin tampil glowing sehingga perlu diperhatikan (keamanan produk kosmetik)," katanya.
Dia mengaku bersyukur atas upaya selama ini dalam mengembangkan iklim akademik kampus terus membuahkan hasil dengan melahirkan banyak guru besar.
"Selama ini yang menjadi kendala adalah riset dan publikasi. Maka kita telah lama menggalakkan para dosen agar melakukan publikasi, sehingga tahun ini dan tahun-tahun mendatang kita akan menikmati hasil jerih payah itu," ujarnya.
Nasih menjelaskan, selain lima orang yang dilantik ini, masih akan ada banyak lagi akademis Unair yang akan menyusul untuk menyandang predikat guru besar.
"Mungkin pengukuhan berikutnya akan dilakukan pada bulan ramadhan atau setelahnya," ungkapnya.
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya