Taliban Umumkan Pertukaran Tahanan dengan AS
Pejabat Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan, pertukaran tahanan, yang ditengahi oleh Qatar, merupakan hasil dari “negosiasi yang panjang dan membuahkan hasil” dengan AS.
Foto: IstimewaKABUL - Kementerian Luar Negeri Afghanistan pada Selasa (21/1), mengumumkan pembebasan warga Amerika yang ditahan dalam kesepakatan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat.
Dari Al Jazeera, kementerian tersebut tidak menyebutkan identitas warga negara AS itu atau mengatakan berapa banyak yang dibebaskan tetapi mengatakan mereka ditukar dengan Khan Mohammad, yang ditangkap di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur dua dekade lalu dan telah menjalani hukuman seumur hidup di penjara California.
"Setelah negosiasi yang ekstensif dan produktif antara Emirat Islam Afghanistan dan Amerika Serikat, sebuah kesepakatan dicapai untuk memfasilitasi pembebasan seorang Mujahid Afghanistan, Khan Mohammad, dari penjara AS dengan imbalan pembebasan warga negara Amerika," kata Kementerian Luar Negeri Afghanistan pada hari Selasa di X.
Mengutip pernyataan keluarga Ryan Corbett, salah satu warga Amerika yang dilaporkan menjadi bagian dari kesepakatan pertukaran tersebut, yang mengatakan bahwa hati mereka dipenuhi dengan "rasa syukur yang tak terkira karena telah menopang hidupnya dan membawanya kembali ke rumah setelah 894 hari yang penuh tantangan dan ketidakpastian dalam hidup kami".
Corbett, yang tinggal di Afghanistan bersama keluarganya pada saat runtuhnya pemerintahan yang didukung AS pada tahun 2021, ditahan oleh Taliban pada bulan Agustus 2022 saat dalam perjalanan bisnis.
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan pertukaran tahanan, yang ditengahi oleh Qatar, merupakan hasil dari “negosiasi yang panjang dan membuahkan hasil” dengan AS.
Pengumuman itu muncul sehari setelah pelantikan Presiden AS Donald Trump, yang selama masa jabatan pertamanya, memimpin kesepakatan dengan Taliban yang membuka jalan bagi penarikan pasukan AS dari Afganistan pada tahun 2021.
Setelah kemenangan Trump dalam pemilu pada bulan November, pemerintah Taliban mengatakan pihaknya berharap adanya “babak baru” dalam hubungan dengan AS.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Keluarnya AS dari WHO dan Paris Agreement, Ganggu Penanganan Kesehatan Global dan Upaya Atasi Perubahan Iklim
- Netflix Segera Tayangkan Serial Drakor ‘The Trauma Code'
- Tayang Perdana 29 Januari, Film Pengantin Iblis Siap Meraup Banyak Penonton
- WhatsApp Hadirkan Opsi untuk Hubungkan Aplikasi dengan Pusat Akun Meta
- Gara Gara Trump, Harga Nikel Global Bisa Hancur. RI Harus Antisipasi