Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Pernah Jadi Danrem atau Pangdam, Jenderal Angker Ini Dipilih Presiden Jadi Panglima TNI

Foto : Istimewa

Jenderal Leonardus Benny Moerdani.

A   A   A   Pengaturan Font

Dia tidak lain adalah Jenderal Leonardus Benny Moerdani atau lebih dikenal dengan panggilan Jenderal LB Moerdani. Ya, Jenderal Benny, selama karirnya di militer tidak pernah jadi Pangdam atau jadi KSAD. Bahkan, tidak pernah sekalipun memegang jabatan Danrem.

Dia hanya pernah jadi komandan batalyon di RPKAD atau Kopassus. Setelah itu, malang melintang di dunia intelijen. Beberapa jabatan penting di dunia intelijen yang pernah dipegang jenderal kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah pada 2 Oktober 1932 ini antara lain sebagai Asisten Intelijen Menteri Pertahanan dan Keamanan, Asisten Intelijen Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), Kepala Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat), dan Wakil Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara.

Pada tanggal 28 Maret 1983, Jenderal Benny ditunjuk Presiden Soeharto sebagai orang nomor satu di TNI atau jadi Panglima TNI (ABRI). Jabatan Panglima TNI dipegangnya sampai tanggal 27 Februari 1988, sebelum akhirnya dia digantikan yunior sekaligus sahabatnya, Jenderal Try Sutrisno.

Setelah itu ia digeser jadi Menteri Pertahanan. Ketika santer isu, bahwa Jenderal Benny diganti karena berani mengkritik praktik bisnis anak-anak Soeharto. Kritik itu dilontarkan Benny saat bermain bilyar berdua dengan Soeharto di Cendana, rumah pribadi Soeharto. Menariknya, ketika Benny diangkat jadi Panglima TNI, oleh Soeharto, ia juga dipercaya untuk memegang jabatan lain yakni sebagaiPangkopkamtib, Kepala Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat) yang kemudian berganti nama menjadi Badan Intelijen Strategis (BAIS). Benny sendiri kemudian meninggal pada tanggal 29 Agustus 2004.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top