Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Kuat Menanggung Beban Ekonomi, Satu Keluarga Tewas Bunuh Diri Dengan Menghirup Asap Beracun

Foto : pixabay/ArtWithTammy

Illustrasi Bunuh Diri

A   A   A   Pengaturan Font

Satu keluarga ditemukan tewas bunuh diri setelah menghirup asap beracun dari sebuah angithi (anglo tradisional). Mayat keluarga yang terdiri dari ibu dan kedua putrinya tersebut ditemukan di dalam sebuah flat di daerah Vasant Vihar, New Delhi, India pada Sabtu (21/5) malam. Manju Devi (55) dan dua putrinya Anshika (26) dan Ankita (30) mengalami depresi setelah kepala keluarga mereka, Umesh Srivastava meninggal karena COVID-19 tahun lalu.

Kematian mereka diduga kuat sebagai tfindakan bunuh diri setelah Polisi setempat menemukan catatan-catatan yang ditemukan di rumah tersebut.

"Gas mematikan di dalam rumah. Silakan buka jendela untuk ventilasi. Jangan menyalakan lilin atau batang korek api dan berhati-hatilah saat melepas tirai karena ruangan penuh dengan gas berbahaya. Jangan menghirup. Buka jendela bagian dalam dari luar," bunyi surat wasiat yang dibuat oleh korban seperti yang dikutip dari The New Indian Express.

Catatan itu ditempel di dinding untuk memperingatkan dan memberi instruksi kepada siapa saja yang masuk ke rumah.

Awalnya polisi menerima laporan pada Sabtu malam bahwa flat nomor 207 Apartemen Vasant terkunci dari dalam dan orang-orang di dalamnya tidak memberikan respon. Para tetangga sempat mengetuk pintu tetapi tidak ada yang menjawab.

Pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa insiden ini merupakan bunuh diri yang terencana. Dimana kaca jendela sengaja ditutup dengan kertas timah dan selotip agar asap beracun tak keluar ruangan.

Wakil Komisaris Polisi, Manoj C, mengatakan bahwa pihak keluarga mengalami depresi sejak kepala keluarga sekaligus tulang punggung mereka meninggal karena Covid-19.

Saat ditemukan, mayat ibu dan anak tersebut terbaring di tempat tidur. Nampaknya mereka meninggal dunia karena mati lemas.

Editor : Fiter Bagus
Penulis : Padnya Meisra Diliana

Komentar

Komentar
()

Top