Tak Ada Sekat Difabel dan Nondisabilitas

KEDIRI - Saat ini sudah tidak ada batasan lagi antara penyandang disabilitas dan tidak. Salah satunya dalam berusaha. Para penyandang disabilitas sangat bersemangat, termasuk dalam menjalankan usahanya.

Demikian Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Minggu (5/12).

Menurutnya, pemerintah Kota Kediri, memberi bantuan kepada penyandang disabilitas agar mereka bisa berdaya terlebih di masa pandemi. Mereka diajarkan berwirausaha bidang
fasyen, bisnis kain perca untuk masker, dan konektor masker. "Dulu mungkin masih ada batas-batas, sekarang sudah tidak ada lagi," kata Abdullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kediri, Triyono Kutut Purwanto, menjelaskan, bantuan kepada penyadang disabilitas bentuknya beragam, tergantung pada kebutuhan. Misalnya, ada bantuan kursi roda, kaki palsu, dan alat pendengar.

Menurut Triyono, pengajuan bantuan yang diminta difabel akan direalisasikan. Hanya, mereka akan disurvei dulu oleh Dinas Sosial untuk memastikan kebutuhan penyandang disabilitas.

Namun, orang dengan kecacatan berat (ODK) akan mendapat bantuan untuk memudahkan beraktivitas seperti kursi roda. Selain itu, mereka juga akan dibantu biaya hidup sebesar 500 ribu rupiah sebulan yang dirapel tiga bulan sekali.

Sewaktu-waktu, misalnya, difabel kecelakan dan butuh kursi roda, akan direalisasikan. "Jadi, tidak ada batasan untuk membantu disabilitas," ujar Triyono. Terkait anggaran untuk disabilitas di Kota Kediri, Triyono menaksir sekitar 1 miliar rupiah. Anggaran itu bisa untuk beragam kebutuhan disabilitas.

Kediri sendiri memiliki lebih dari 650 orang dengan berbagai ketunaan. Sedangkan ODK berat yang dibantu 34 orang.