Tak Ada Alat Pelindung Diri, Jas Hujan Pun Jadi

Ada yang berbeda ketika berobat ke puskesmas di Pisangan Baru, Jatinegara, Jakarta Timur. Sejumlah tim medis, baik dokter maupun perawat, mengenakan jas hujan. Mereka tak sedang berlindung diri dari hujan karena memang tak sedang hujan. Halaman dan parkir puskesmas pun juga kering, tak ada tanda-tanda usai hujan gede.

Tim medis di puskesmas ini mengenakan jas hujan sebagai alat pelindung dari sebaran wabah korona saat memeriksa pasien. Seperti pepatah, tak ada rotan akar pun jadi. Tak mendapat alat pelindugan diri (APD) karena langka, jas hujan pun sebagai alat pelindung diri.

Jas hujan yang dikenakan para perawat terlihat sobek di bagian sisi sebelah kiri. Dalam serbakekurangan, tim medis tetap melayani pasien dengan mengenakan masker, jas hujan, dan sarung tangan.

Satu persatu pasien masuk ke ruang pemeriksaan untuk menjelaskan keluhan penyakit yang di deritanya. Begitu ke ruang pemeriksaan, dokter yang memeriksa mengenakan seragam lengkap, masker, dan sarung tangan, serta jas hujan.

Salah satu dokter puskemas yang tak mau disebutkan namanya mengaku, untuk sementara seluruh dokter di sini memakai jas hujan sebagai alat pelindung diri (ADP). Menurutnya, jas ini dipergunakan dalam kondisi darurat saja sembari menunggu kiriman yang datang dari pemerintah.
Halaman Selanjutnya....