Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Taiwan Tingkatkan Perlindungan pada Rahasia Semikonduktor

Foto : ANTARA/REUTERS/Pichi Chuang

Arsip - Seorang petugas keamanan berdiri di dekat logo Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. Ltd (TSMC) di Taipei, 16 Juli 2014.

A   A   A   Pengaturan Font

TAIPEI - Pemerintah Taiwan pada Kamis (17/2) mengusulkan undang-undang baru untuk mencegah Tiongkok mencuri teknologi cipnya. Usulan itu mengemuka di tengah meningkatnya kekhawatiran Taipei bahwa Beijing sedang meningkatkan spionase ekonominya.

Pabrik teknologi Taiwan memproduksi mayoritas cip semikonduktor yang paling canggih di dunia. Cip tersebut digunakan untuk banyak hal mulai dari jet tempur hingga ponsel. Pemerintah Taiwan telah lama mengkhawatirkan upaya Tiongkok meniru kesuksesan itu, termasuk melalui spionase ekonomi, perburuan talenta dan metode lainnya.

Kabinet pemerintah Taiwan mengatakan pihaknya telah mengusulkan pelanggaran baru untuk "spionase ekonomi" di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional. UU tersebut menetapkan hukuman hingga 12 tahun penjara bagi mereka yang membocorkan teknologi inti Taiwan ke Tiongkok atau pasukan musuh asing.

Menggunakan teknologi pembuatan cip 2-nanometer yang paling canggih dari raksasa cip TSMC sebagai contoh, juru bicara kabinet Lo Ping-cheng mengatakan teknologi tersebut dapat dianggap penting untuk keamanan Taiwan di bawah undang-undang baru.

Dengan demikian, dibutuhkan perlindungan ekstra terkait hal tersebut selain undang-undang tentang rahasia dagang yang telah ada.

"Semua orang tahu bahwa TSMC memiliki teknologi terdepan di dunia," kata Lo. "Jika teknologi mereka dicuri, akan ada dampak yang signifikan," tegas dia.

Dalam paparannya, Lo menambahkan pengadilan yang ditunjuk untuk kejahatan spionase ekonomi akan dibentuk untuk mempercepat persidangan.

Pemerintah juga mengusulkan pengetatan undang-undang untuk mencegah perusahaan Tiongkok secara ilegal memburu talenta Taiwan melalui perusahaan yang didirikan di negara ketiga.

UU tersebut juga memperketat hukuman untuk investasi Tiongkok di Taiwan melalui metode ilegal, yang menurut pemerintah telah menyebabkan banyak kasus spionase industri dalam beberapa tahun terakhir.

"Infiltrasi di industri Taiwan dari rantai pasokan merah semakin parah dalam beberapa tahun terakhir," kata Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, dalam sebuah pernyataan, merujuk pada pemasok teknologi Tiongkok.

"Mereka memburu bakat teknologi tinggi bangsa kita dan mencuri teknologi inti dan kunci bangsa," pungkas dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top