Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Taiwan Bersiap Hadapi Terjangan Topan Maria

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TAIWAN - Pemerintah Taiwan pada Selasa (10/7) mulai melakukan evakuasi warganya yang tinggal di kawasan perbukitan, menutup perkantoran dan sekolah, serta menghentikan layanan penerbangan komersial, jelang menghadapi Topan Maria yang diduga akan membawa hujan amat lebat serta embusan angin yang amat kuat.

"Saat ini Topan Maria berada 310 kilometer di timur kota pelabuhan Yilan. Embusan angin pada sore hari telah mencapai lebih dari 173 kilometer per jam," demikian pengumuman dinas pemantau cuaca setempat.

"Topan Maria diperkirakan akan menerjang Taiwan pada Selasa malam hingga Rabu (11/7) pagi dan akan membawa curah hujan tinggi hingga 500 milimeter di sejumlah wilayah," imbuh dinas itu. Sementara itu pejabat di dinas penanggulangan bencana memperkirakan Topan Maria akan menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor.

"Saya telah memerintahkan pasukan militer untuk siaga bagi menghadapi bencana dan upayapertolongan. Saya juga mengimbau warga agar bersiap secepat mungkin," kata Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, melalui akun di media sosial Facebook.

Sejak Selasa sore, sarana transportasi di Taiwan seperti bus, kereta, serta feri, dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan karena datangnya Topan Maria ini.

Taiwan amat sering diterjang topan setiap musim panas. Tahun lalu, Topan Nesat menerjang negara pulau ini yang menyebabkan lebih dari 100 orang terluka, banjir, serta pasokan listrik terhenti.

Banjir di Jepang

Pada bagian lain, Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa menyatakan bahwa belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Jepang bagian barat. "Sejauh ini belum ada laporan WNI menjadi korban. Nanti kita update," Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat.

Bencana banjir dan tanah longsor di Jepang pekan lalu dilaporkan pada Selasa menewaskan 156 orang dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.

Akibat bencana ini, Perdana Menteri Shinzo Abe membatalkan kunjungannya ke luar negeri untuk mengurusi bencana banjir Jepang terburuk setelah 1982 tersebut yang memaksa jutaan orang untuk mengungsi dari tempat tinggalnya.

Atas terjadinya musibah banjir dan longsor di wilayah Jepang Barat, pemerintah Indonesia melalui akun Twitter milik Kementerian Luar Negeri RI, telah menyampaikan simpati dan belasungkawa mendalam kepada rakyat Jepang khususnya korban dan keluarga korban.

Disampaikan pula bahwa Konsulat Jenderal RI di Osaka telah lakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada WNI menjadi korban meninggal akibat bencana alam tersebut. Dalam keterangannya, Kementerian Luar Negeri RI menyebut bahwa saat ini terdapat sekitar 28.649 WNI yang tinggal di Jepang, 5.000 diantaranya di wilayah Osaka.

Selain melakukan koordinasi, Konjen RI di Osaka juga telah mengirimkan tim untuk menyalurkan bantuan bagi WNI yang terdampak bencana banjir dan terutama yang tinggal di Prefektur Hiroshima dan Prefektur Okayama.

AFP/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Antara

Komentar

Komentar
()

Top