Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Perekonomian

Tahun Politik Dinilai Tak Ganggu Kondisi Ekonomi

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan
A   A   A   Pengaturan Font

SEMARANG - Pengamat ekonomi, Tony Prasetiantono optimistis masa persiapan menjelang penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan presiden pada April 2019 tidak mengganggu kondisi ekonomi yang saat ini dalam keadaan stabil. "Saya optimistis tahun politik tidak membawa bencana bagi ekonomi Indonesia, kalau ada masalah bukan dari sisi politik," kata Tony dalam acara diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2017 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/4).

Tony mengatakan stabilitas ekonomi saat ini dalam keadaan terjaga hingga mendekati pertengahan 2018 yang terlihat dari terjaganya laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi nasional maupun defisit neraca transaksi berjalan. Kondisi ini diprediksi terus berlanjut, apalagi tingkat kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia sedang membaik seiring dengan kenaikan peringkat utang Indonesia dari berbagai lembaga pemeringkat internasional.

Untuk itu, dia menyakini kalau ada situasi yang menganggu kondisi ekonomi Indonesia menjelang penyelenggaraan pemilihan umum, faktor penyebabnya adalah situasi ekonomi yang bergejolak, bukan karena politik. Tony mencontohkan kondisi pasar finansial sempat bergejolak menjelang pemilihan umum 2009 karena terdampak dari krisis subprime mortgage yang waktu itu terjadi di AS. Namun, ekonomi Indonesia dalam keadaan stabil karena terbantu oleh membaiknya harga komoditas.

"Ekonomi Indonesia waktu itu tidak jelek-jelek amat, karena kita mendapat windfall dari membaiknya harga komoditas mulai dari kelapa sawit dan batubara, sehingga ekonomi survive," kata pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ini. Kondisi serupa juga terjadi menjelang pemilihan umum 2014, meski penyebabnya kali ini dari sisi domestik, karena pemerintah waktu itu harus melakukan konsolidasi fiskal terkait penyesuaian subsidi energi seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.

Namun, meski menyakini pesta demokrasi tidak menganggu kondisi ekonomi, Tony tetap mengharapkan adanya jarak persiapan pemilihan umum hingga waktu pencoblosan yang tidak terlalu lama agar tidak menimbulkan ketidakpastian. "Kalau bisa kampanye pemilu jangan lama-lama, the sooner much better. Kita optimistis, bisa survive, tapi yang bermanfaat bagi ekonomi kita adalah masa kampanye pemilu lebih pendek," ujarnya.

Upaya Ekstra

Sebelumnya, Center of Reform on Economics (CORE) memperingatkan Pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen di akhir tahun akan sulit apabila pemerintah dan instansi terkait tidak melakukan perbaikan kebijakan secara signifikan pada triwulan berikutnya.

Pada triwulan I-2018, CORE memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2018 masih berada di kisaran lima persen.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top