Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tahun lalu, Industri Sawit Jadi Andalan saat Krisis Ekonomi

Foto : Istimewa

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono menegaskan industri kelapa sawit menjadi andalan pemerintah selama 2020. Ketika sektor lain terdampak karena hantaman pandemi Covid-19 subsektor sawit tetap tumbuh dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Selama 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 21,27 milliar dollar AS yang mana ekspor produk kelapa sawit menyumbang sebesar 22,97 miliar dollar AS. "Angka tersebut menunjukkan bahwa di masa pandemi, kontribusi minyak sawit terhadap devisa negara sangat signifikan dalam menjaga neraca perdagangan nasional tetap positif," ungkap Joko dalam konferensi pers online-nya di Jakarta, Kamis (4/2).

Disampaikan Joko kontribusi itu karena permintaan China sudah pulih pada Mei 2020 setelah dihantam pandemi. Negeri panda itu meningkatkan impor besar- besaran oilseed dan minyak nabati untuk memulihkan stok yang telah terkuras yang mendorong harga minyak nabati naik.

"Efek lainnya, pidato Presiden Jokowi pada Agustus 2020 yang menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus melaksanakan program biodiesel dalam negeri ikut mempertahankan tren naik harga minyak nabati," papar Joko.

Harga yang baik pada awal 2020, memungkinkan pekebun memupuk dan memulihkan kebunnya sehingga dengan didukung cuaca yang mendukung terjadi kenaikan produksi CPO & PKO rata-rata Jan-Jun 2020 sebesar 3.917 ribu ton, kemudian meningkat menjadi 4.680 ribu ton untuk rata-rata Juli-Des 2020. Bersamaan dengan kenaikan tersebut, harga CPO dan minyak nabati naik dari rata-rata 646 dollar AS per ton di semester I 2020 menjadi 775 dollar AS per ton pada semester II 2020.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top