Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Syahrir Tenang Pembiayaan Kacamatanya Ditanggung JKN-KIS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta Selatan, Jamkesnews - Maraknya penggunaan smartphone saat ini sudah tidak bisa dipungkiri lagi, utamanya bagi muda-mudi zaman sekarang. Bukan hanya untuk bersosial media namun kini smartphone telah merambah menjadi perangkat belajar dan mengajar bahkan dunia kerja juga sudah ketergantungan dengan alat ini. Di samping banyaknya manfaat dari telepon genggam, ternyata ada efek samping jika penggunaannya berlebihan dan bisa berdampak kepada kesehatan pribadi, khususnya yang paling banyak dirasakan masyarakat adalah pada bagian mata.

Hal tersebut dakui oleh Syahrir Rahman (26) salah seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dirinya bersedia mengutarakan cerita hidupnya selama menjadi peserta JKN-KIS, dimana ia pernah menggunakan manfaat dari Program JKN-KIS untuk mendapatkan alat bantu penglihatan berupa kacamata.

"Smartphone menurut saya sendiri merupakan hal yang teramat penting, karena memang fungsinya untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman, selain itu juga saya bisa mendapatkan berbagai informasi dan hiburan dari gawai. Tetapi tahun 2016 lalu saya merasakan ada yang salah dengan mata sendiri, saat membaca tulisan pada buku maupun papan tulis saat kuliah semuanya terlihat buram dan tidak jelas," jelas Pemuda yang akrab disapa Syahrir ini.

Ketika ditemui tim Jamkesnews pada kediamannya, Selasa (06/07) di wilayah Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, pemuda berdarah asli Pekanbaru ini melanjutkan ceritanya bahwa saat mengalami hal tersebut dan merasa tidak nyaman. Dirinya langsung berinisiatif untuk melakukan konsultasi awal ke Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Kemudian ia mendapatkan rujukan lanjut ke Balai Kesehatan Indera Masyarakat Provinsi Jawa Tengah untuk pemeriksaan.

"Setelah mengikuti rujukan dari Puskesmas Ngesrep, kemudian dilakukan pemeriksaan pada kedua mata saya dengan berbagai metode mulai dari membaca tulisan dari huruf besar sampai terkecil menggunakan lensa, selanjutnya diminta melihat kedalam sebuah alat pemotret bola mata dan sebagainya. Hasil dari pemeriksaan menunjukan bahwa mata saya mengalami gangguan mata minus 2. Selanjutnya saya mendapatkan kertas berupa resep dan rekomendasi untuk membuat kacamata di optik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top