Swiatek Berpeluang Kembali ke Puncak

CANCUN - Petenis peringkat dua dunia Iga Swiatek mengalahkan peringkat ketiga Coco Gauff 6-0, 7-5 dalam pertandingan penyisihan grup di Final WTA, Kamis (2/11). Swiatek yang berusia 22 tahun asal Polandia, pemenang Prancis Open, dan juara Grand Slam empat kali, hanya membutuhkan waktu 89 menit untuk mengalahkan petenis Amerika Serikat itu.

Gauff adalah juara US Open bulan lalu. Kemenangan tersebut juga meningkatkan peluang Swiatek untuk menyalip juara Australia Open Aryna Sabalenka untuk menduduki peringkat satu dunia. Ons Jabeur asal Tunisia mengalahkan juara Wimbledon Marketa Vondrousova dari Ceko 6-4, 6-3 dalam pertandingan seakan ulangan final Wimbledon di pertandingan penyisihan grup lainnya.

Hasil ini membuat Swiatek belum mengamankan tempat di semifinal, meski telah unggul 2-0. Dalam pertandingan yang berlangsung dengan kondisi berangin, Gauff hanya mencetak enam service winner dibanding 31 kesalahan sendiri. Sedangkan Swiatek mencetak 11 service winner, setengah dari jumlah kesalahan sendiri.

Swiatek, juara Roland Garros tiga kali dan pemenang US Open tahun lalu, mencatat rekor menang-kalah 9-1 melawan Gauff. Satu-satunya kemenangan Gauff terjadi di semifinal Cincinnati bulan Agustus lalu, menjelang merebut Grand Slam pertamanya di New York.

Swiatek yang menjadi pemain nomor satu dunia akhir tahun 2022, juga mengalahkan Gauff dalam pertemuan semifinal Beijing, bulan lalu. Gauff gagal menjadi petenis remaja pertama yang memenangkan dua pertandingan Final WTA sejak petenis Serbia Ana Ivanovic tahun 2007.

Swiatek melakukan pukulan voli backhand penentu kemenangan untuk merebut set pertama dalam 27 menit. Gauff melakukan break untuk memimpin 2-1 di set kedua ketika pukulan forehand voli Swiatek melebar dan beberapa kesalahan sendiri membuat Gauff unggul 4-2.

Namun, Gauff melakukan empat kesalahan ganda berturut-turut. Kedudukan menjadi 5-5. Servis Gauff kemudian dipatahkan lagi oleh Swiatek di game terakhir untuk memastikan kemenangan.

Sedangkan Sabalenka harus mengalahkan Elena Rybakina dari Kazakhstan, Jumat (3/11), dalam pertandingan ulang penyisihan grup final Australia Open bulan Januari lalu, untuk lolos ke semifinal hari Sabtu. Sabalenka akan tetap berada di posisi peringkat teratas di akhir tahun bila mampu mencapai final pada hari Minggu.

Djokovic Menang

Sementara itu, dari turnamen Paris Masters, Novak Djokovic kembali ke lapangan mengalahkan Tomas Martin Etcheverry 6-3, 6-2. Hasil pertandingan Kamis dini hari WIB itu memperkuat posisinya di peringkat teratas karena dua rival terdekatnya kalah di Paris Masters.

Unggulan kedua Carlos Alcaraz disingkirkan petenis kualifikasi Roman Safiullin. Daniil Medvedev, unggulan ketiga kalah 6-3, 6-7 (4/7), 7-6 (7 /2) dari Grigor Dimitrov. Djokovic, yang bertanding pertama kali sejak menjuarai US Open September lalu, menang dalam waktu satu jam 24 menit.

"Di awal pertandingan, saya sedikit kesulitan menemukan ritme, tapi di akhir set keduaitu benar-benar bagus," ujar Djokovic. Setelah mengalahkan Medvedev dalam laga final di New York, 10 September lalu, Djokovic yang berusia 36 tahun membantu Serbia melaju ke perempat final Piala Davis tanggal 15 September.

Dia kemudian melewatkan ATP Tour di Tiongkok untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. Djokovic selanjutnya akan melawan petenis Belanda Tallon Griekspoor. Sebelumnya, Medvedev mengancam berhenti di set kedua jika penonton terus mencemoohnya. Namun, kemudian dia bertekad memenangkan hati suporter di Paris.

Juara bertahan Paris Masters Holger Rune yang saat ini berada di posisi terakhir kualifikasi untuk Final ATP bulan depan di Turin, tetap berada di jalur tepat untuk bertemu Djokovic di perempat final. Dia mengalahkan mantan pemenang US Open, Dominic Thiem 6-4, 6-2. ben/AFP/G-1