Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Iga Swiatek Juara Final WTA dan Kembali ke Puncak

Foto : istimewa

swiatek

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perjuangan yang maksimal akhirnya mampu membawanya kembali ke puncak. Itulah yang dicapai petenis Polandia Iga Swiatek yang kembali menjadi pemain nomor satu dunia setelah juara di Final WTA atas Jessica Pegula dengan skor 6-1, 6-0 di Cancun, Meksiko, Selasa WIB.

Kemenangan Swiatek di pertandingan berdurasi 59 menit itu sekaligus menjadikan kemenangan ke-17 sepanjang karier. Ini menjadikannya duduk di puncak peringkat dunia untuk tahun kedua berturut-turut.

Swiatek, petenis berusia 22 tahun, mengalahkan Aryna Sabalenka yang sebelumnya memegang gelar petenis putri nomor satu dunia, di babak semifinal Minggu (5/10). Sabalenka sebelumnya merebut peringkat nomor satu dari Swiatek setelah US Open September.

"Terima kasih untuk tim yang telah bersama saya sepanjang musim yang pasang surut. Tapi, saya yakin, akan mendapatkan lebih banyak lagi kemenangan jika terus bekerja seperti itu," kata Swiatek.

Di sisi lain, Pegula mengungkapkan tidak bisa tampil maksimal karena tidak fokus dan terlalu terbebani. Ini membuatnya banyak kesalahan.

"Itu hanya salah satu hari di mana saya memikirkan terlalu banyak hal. Terlebih, dia bermain sangat solid," kata Pegula.

Pegula mengalahkan Swiatek dalam pertemuan di Montreal, Agustus, dan tampil mengesankan. Namun, petenis asal New York, Amerika Serikat, yang kini berusia 29 tahun itu tampaknya tidak pernah mampu mengulangi kemenangannya tersebut. Swiatek dinilai lebih tajam dalam setiap aspek permainannya.

Bintang Polandia itu mendominasi servisnya. Dia menarik Pegula ke seluruh lapangan dengan pukulan groundstroke yang membuat lawannya gagal. Pegula juga kesulitan dalam melakukan servis, dipatahkan lima kali. Dia melakukan 23 kesalahan sendiri. Sedangkan Swiatek hanya enam kesalahan.

Swiatek mengambil kendali permainan dan mematahkan servis Pegula game keempat untuk kedudukan 3-1. Dia kembali mematahkan servis untuk memimpin 5-1.

Meski Pegula beberapa kali sempat bangkit, Swiatek dengan cepat mengembalikannya ke deuce. Kemudian beralih ke match point hingga akhirnya meraih kemenangan dan juara.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top