Swastanisasi Air Akan Diumumkan Pekan Depan
DPRD akan menyetujui dana penyertaan modal daerah (PMD) untuk PAM Jaya sebesar 1,2 triliun rupiah bila DKI ambil alih air.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan mengumumkan kebijakan penghentian swastanisasi air bersih di Jakarta pekan depan.
"Insya Allah, kalau gak ada halangan, Senin (depan) kami umumkan," kata Anies, di Jakarta Barat, Senin (1/4).
Sebulan lalu, Anies berjanji akan akan mengumumkan bakal mengambil alih pengelolaan air Jakarta. Saat itu, 11 Februari 2019, Anies dan Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum mengumumkan hasil kajian selama enam bulan terakhir.
Tim tersebut mengkaji berbagai opsi yang bisa dilakukan DKI untuk menghentikan swastanisasi. Langkah yang dipilih yakni lewat mekanisme perdata atau renegosiasi antara PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra. Renegosiasi bisa menghasilkan pembelian dua perusahaan swasta oleh DKI, perjanjian kerja sama untuk mengakhiri kontrak, atau pengambilalihan sebagian belum kontrak habis di 2023.
Anies kemudian menugaskan PD PAM Jaya berdiskusi dengab dua perusahaan swasta pengelola air, Palyja dan Aetra. Hasil diskusi itu akan dituangkan ke dalam head of agreement (HoA) atau kesepakatan sebelum adanya perjanjian baru. HoA seharusnya selesai sebulan setelah itu, atau pada 11 Maret 2019.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya