Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Suwarto

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Mulai dari sekarang, pimpinan Unsoed harus tidak kenal lelah mengawasi semua aneka program dan syarat untuk menjadi universitas yang keberadaannya diperhitungkan di tingkat internasional. Dorongan dan iklim yang ramah inovasi harus terus dihadirkan di Unsoed. Hal ini masih harus ditambah dengan jalinan kerja sama dengan dunia industri.

Untuk mengetahui apa saja yang telah dan akan dilakukan jajaran pimpinan Unsoed agar bisa masuk dalam kelompok universitas terbaik di dunia, wartawan Koran Jakarta, Marcellus Widiarto berkesempatan mewawancarai Rektor Unsoed, Suwarto, dari Jakarta, Sabtu (6/4). Berikut petikan selengkapnya.

Sesuai visinya, Unsoed menargetkan bisa diakui sebagai pusat pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal. Apa saja yang telah dan akan dilakukan untuk mewujudkannya?

Pertama, kami mengawali dengan prinsip tata kelola yang efisien, produktif, dan menyejahterakan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk penguatan kelembagaan, pengembangan, dan optimalisasi kualitas pembelajaran, hilirisasi inovasi teknologi, peningkatan mutu pengabdian kepada masyarakat, peningkatan dinamika kegiatan kemahasiswaan dan jejaring alumni, kerja sama serta upaya yang berkelanjutan dalam menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai serta peningkatan peran revenue generating activity.

Sudah tidak bisa ditunda untuk bersaing harus mengembangkan penelitian dan inovasi. Di sini riset menjadi dasarnya. Sejauh mana ini dilakukan Unsoed dalam mempertajam risetnya?

Unsoed memiliki rencana induk pengembangan riset yang berfokus pada pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal. Dengan begitu semua riset diarahkan pada pengembangan dan inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat perdesaan. Tidak hanya itu, pusat-pusat riset yang ada juga didesain untuk solutif dan kontributif terhadap dinamika dan problematika yang ada, khususnya di perdesaan yang merupakan mandat negara kepada Unsoed.

Bagaimana upaya Anda menjadikan Unsoed sebagai universitas dengan riset yang unggul?

Pertama, dilakukan adalah penguatan tata kelola dan kesisteman yang ada di LPPM. Kedua, melakukan pelatihan riset, mulai dari pembuatan proposal hingga cara publikasi. Ketiga, membuat skim-skim penelitian yang merangsang dosen-dosen melahirkan penelitian yang kekinian dan bersaing.

Unsoed ingin unggul dalam pengembangan pedesaan dan kearifan lokal. Adakah hasil yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat?

Tentu saja ada karena kami tidak ingin riset hanya sebatas riset, tapi harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Riset di bidang pertanian misalnya, kami sudah menghasilkan padi gogo aromatik, padi dengan kadar Fe tinggi, padi tahan salin misalnya. Lalu, ada akademisi kami yang menghasilkan pengendali hayati, kemudian mengembangkan olahan pangan dari jamur, pengawet alam dari kecombrang, olahan gula kelapa, serta masih banyak lainnya.

Jika penekanan pengembangan pedesaan dan kearifan lokal maka Unsoed dituntut memberdayakan masyarakat agar transfer teknologi berjalan baik. Sejauh mana pemberdayaan masyarakat ini dilakukan?

Upaya pemberdayaan masyarakat oleh jajaran Unsoed dilakukan secara sistemik, di mana aktivitas pemberdayaan masyarakat dilaksanakan, antara lain melalui kuliah kerja nyata dan program-program pengabdian berbasis riset atau kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, pelibatan mahasiswa dalam kegiatan sangat dipentingkan, sebagai bagian dari mengedukasi mahasiswa dalam mempersiapkan sikap mental yang peka terhadap apa yang dirasakan masyarakat.

Keunggulan riset masih harus ditambah dengan hasil riset tersebut bisa digunakan oleh sektor industri. Bagaimana kerja sama Unsoed dengan sektor industri?

Unsoed meyakini bahwa salah satu hasil dari riset yang baik adalah hilirisasi teknologi, dan hal tersebut membutuhkan kemitraan strategis dengan industri. Berbagai program kerja sama telah dilakukan untuk meningkatkan proses hilirisasi, sehingga bagaimana luaran riset Unsoed dapat memiliki nilai keekonomian sekaligus memiliki maslahat bagi masyarakat.

Bagaimana menumbuhkan budaya riset di Unsoed agar sejak dini para mahasiswa sudah mencintai riset dan penelitian?

Dalam skim risetnya, Unsoed mewajibkan para dosen penerima hibah untuk melibatkan mahasiswa dalam penelitian yang dilaksanakannya. Hal ini punya dua implikasi. Pertama, mahasiswa akan belajar langsung terkait proses riset, sehingga dia mendapatkan pengalaman tentang bagaimana riset yang baik. Kedua, keikutsertaannya dalam riset akan mempercepat proses studi akhirnya, di mana sebagian aktivitas riset bersama dosen, dapat dijadikan tema tugas akhirnya.

Seberapa banyak hasil riset Unsoed bisa masuk dan dipakai oleh dunia industri?

Salah satu hasil riset akademisi Unsoed yang sudah digunakan oleh dunia industri adalah Bio-P60 yang ditemukan oleh Prof Loekas Susanto yang digunakan oleh industri petrokimia.

Bagaimana membentuk para mahasiswa agar lulusan Unsoed berkualitas dan berintegritas serta berdaya saing tinggi?

Unsoed menginginkan lulusannya memiliki karakter dan berkontribusi. Untuk sampai pada hal tersebut maka pada awal masuk kuliah, para mahasiswa Unsoed mengikuti program pengembangan karakter dan kepribadian. Dengan begitu, mereka masuk kampus dengan paradigma nilai-nilai kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yakni jujur, peduli, dan pantang menyerah.

Selanjutnya, selama studi, mereka tidak hanya mendalami studi sesuai disiplin ilmunya, tapi juga berkegiatan di kampus, sehingga dapat mengeksplorasi minat bakat dan mengembangkan potensi diri yang dimiliki, khususnya melalui keikutsertaan dalam beragam kegiatan, pelatihan, dan organisasi kemahasiswaan di kampus. Sebelum meluluskan mahasiswanya, Unsoed membekali mahasiswa sebelum masuk dunia kerja, sehingga tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas, tapi siap diandalkan di dunia kerja nantinya.

Tantangan lain bagaimana agar lulusan Unsoed bisa menciptakan lapangan kerja. Apa saja yang dilakukan?

Kami mengedukasi para mahasiswa melalui berbagai program, baik pendidikan, keterampilan maupun kesempatan beraktivitas bahwa kewirausahaan merupakan salah satu tantangan sekaligus peluang yang dapat diambil di masa depan.

Adakah strategi khusus dalam menyiapkan mahasiswa, supaya setelah lulus mereka bisa membuka lapangan kerja sendiri?

Nilai-nilai kemandirian atau kewirausahaan sudah ditanamkan selama berproses di kampus. Hal ini dilakukan melalui adanya PMW atau program mahasiswa wirausaha yang difasilitasi oleh kementerian. Selain itu, pada sejumlah program studi terdapat mata kuliah kewirusahaan, di mana para mahasiswa secara akademik belajar secara teoretis dan praksis tentang opsi wirausaha sebagai peluang besar untuk mengembangkan potensi diri di masa depan

Untuk meningkatkan kualitas, harus didukung SDM yang baik. Apa upaya untuk meningkatkan SDM di Unsoed?

Unsoed telah, sedang, dan senantiasa mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Pertama, dengan memotivasi dan memfasilitasi dosen-dosen untuk studi lanjut ke jenjang doktoral, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kedua, dengan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan para dosen di bidang pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, melalui pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar kampus. Dengan begitu, lebih optimal dan berkualitas dalam tugas utamanya yakni Tri Dharma perguruan tinggi.

Bagaimana dengan SDM, terutama dosen di Unsoed apakah sudah memenuhi harapan Anda?

Dosen-dosen di Unsoed adalah pribadi-pribadi yang hebat. Mereka selalu mawas diri untuk bertransformasi dan mengakselerasi diri menuju satu titik yang lebih baik. Kami selaku pimpinan universitas percaya dengan kompetensi yang dimiliki para dosen sehingga yang dilakukan adalah mendorong dan mengawal upaya peningkatan kompetensi menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, sesuai dengan perkembangan zaman.

Fasilitas yang ada di kampus, termasuk laboratorium sudah cukup untuk meningkatkan kualitas seperti yang Anda inginkan?

Kami terus dan selalu mengupayakan untuk meningkatkan kualitas laboratorium yang ada sehingga dapat selalu mengikuti cepatnya perubahan zaman, khususnya dalam menghasilkan inovasi-inovasi berbasis riset.

Untuk memacu peningkatan kualitas, perlu dijalin kerja sama dengan universitas mancanegara. Seberapa banyak kerja sama tersebut dijalin dan bagaimana hasilnya?

Unsoed memiliki satuan kerja tersendiri yang mengelola kerja sama internasional yakni UPT Layanan Internasional atau Intenational Relation Office, di mana kami memiliki sekitar 35 kerja sama aktif dengan universitas dari berbagai negara dari seluruh benua yang ada. Hasilnya sangat baik, karena kami memiliki sejumlah program seperti darmasiswa, BIPA, KKN Internasional, pertukaran dosen, join research and conference, internship, dan Jenderal Soedirman Scholarship. Tidak hanya itu, ada 320 pendaftar dari 38 negara untuk program magister dan doktor di Unsoed.

Adakah target khusus yang ingin diraih selama Anda memimpin Unsoed?

Alhamdulillah, ketika kami memulai memimpin Unsoed di tahun 2018, target pertama berhasil diraih yakni akreditasi A untuk institusi perguruan tinggi. Selanjutnya, kami akan terus meningkatkan peringkat di nasional maupun internasional serta sertifikasi ASEAN.

Secara kelembagaan, kami mewujudkan reformasi birokrasi melalui mempertahankan predikat wajar tanpa pengecualian untuk pengelolaan keuangan. Kami membangun zona integritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih serta melayani.

Mutu pembelajaran kami optimalkan dengan hybrid / blended learning menyesuaikan era disrupsi dan revolusi industri 4.0. Untuk riset, kami optimalkan dengan peningkatan publikasi serta mendorong hilirisasi. Untuk pengabdian kepada masyarakat, kami terus melakukan inovasi kegiatan yang memberdayakan potensi perdesaan.

Sedangkan untuk kemahasiswaan dan alumni, kami ingin terus mendorong prestasi mahasiswa bisa berkiprah di berbagai ranah, baik di tingkat nasional dan internasional. Kami terus membangun jejaring alumni, memperluas kemitraan sehingga Unsoed terus dan senantiasa berkontribusi, khususnya melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top