Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Survei: Marketplace Bantu Tingkatkan Omzet  dan Perluas Jangkauan Penjualan

Foto : ISTIMEWA

marketplace

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Saat ini marketplace juga telah menjadi platform berjualan yang diandalkan oleh para penjual daring di Indonesia. Sejumlah manfaat dan kemudahan yang diberikan menjadi daya tarik yang membuat mereka memilih marketplace untuk membantu mengembangkan bisnisnya.

Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance Ipsos Indonesia Andi Sukma, mengatakan, hadirnya marketplace membuat belanja daring menjadi salah satu alternatif utama bagi masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Seiring dengan kebutuhan ini, munculah para pelaku usaha yang mencoba untuk menjawab tingginya minat belanja daring.

"Kami menemukan tiga manfaat utama yang paling dirasakan oleh para penjual daring ketika menggunakan platform marketplace. Pertama membantu meningkatkan omzet penjualan sebesar 84 persen, memperluas jangkauan pasar sebesar 72 persen, serta membantu menghemat biaya promosi yang dikeluarkan sebesar 69 persen," kata dia dalam paparan riset secara virtual, Jumat (24/3).

Survei juga menanyakan faktor yang menjadi pertimbangan memilih marketplace. Sebesar 66 responden dari penjual daring menyatakan adanya kampanye tematik, 57 persen menyatakan adanya ragam pilihan layanan pengiriman, 52 persen adanya fitur-fitur interaktif, 43 persen menyatakan lebih banyaknya potensi pelanggan, dan 95 persen adanya aspek utama banyaknya promo menarik selama Ramadan.

"Mengacu pada hasil riset di atas, menjelang momentum Ramadan, marketplace memiliki peran yang signifikan untuk memfasilitasi dan mempersiapkan secara lebih baik dalam aspek-aspek yang dimiliki untuk menciptakan ruang bagi penjual meningkatkan bisnis mereka, salah satunya melalui daya tarik yang dihadirkan," tuturnya.

Survei tersebut juga mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi para penjual daring dalam memilih platform marketplace yang mereka gunakan. Sebesar 84 persen dari responden mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa dampak positif terhadap bisnis mereka, disusul oleh fitur live streaming sebesar 81 persen, dan konten video singkat sebesar 55 persen.

"Melalui survei ini, kami juga ingin mengidentifikasi merek platform marketplace mana yang menjadi pilihan utama penjual dalam memasarkan produk mereka serta faktor-faktor apa saja yang menentukan pilihan tersebut," ujar Andi.

Dari 220 orang responden penjual daring yang disurvei, Shopee diasosiasikan sebagai marketplace yang paling memberikan omzet terbesar bagi bisnis para online seller atau sebesar 65 persen, berada di atas Tokopedia sebesar 16, TikTok Shop 9 persen, serta Lazada persen 6.

Lebih dari itu, berdasarkan pilihan responden, Shopee menjadi marketplace urutan pertama yang paling memberikan keuntungan terbanyak bagi bisnis para penjual daring atau sebesar 59 persen, diikuti oleh Tokopedia 20 persen di urutan kedua, dan TikTok Shop 8 persen, dan Lazada 7 persen.

Andi menerangkan untuk mengetahui seberapa baik citra pemain e-commerce atau platform marketplace menurut para penjual daring, Ipsos menggunakan beberapa indikator. Pada indikator Top of Mind (TOM), Shopee unggul dibanding marketplace lainnya.

Shopee dengan nilai 67 persen menempati urutan pertama di benak penjual daring, diikuti oleh Tokopedia 16 persen, TikTok Shop 6 persen, serta Lazada 6 persen. Artinya ketika para penjual daring mendengar platform marketplace, Shopee menjadi merek yang pertama kali muncul di benak mayoritas seller.

Berdasarkan indikator Brand Used Most Often (BUMO), platform marketplace yang paling sering digunakan oleh mayoritas penjual daring adalah Shopee unggul di peringkat pertama dengan angka 80 persen, disusul oleh Tokopedia 10 persen, TikTok Shop 6 persen, dan Lazada 3 persen.

Selain itu, menggunakan pendekatan Loyalty Ratio, diketahui performa Shopee dinilai sangat baik dengan persentase 84 persen, diikuti oleh Tokopedia 14 persen, TikTok Shop 10 persen, dan Lazada 6 persen.

"Melalui hasil survei kami dengan indikator utama Top of Mind (TOM) dan Brand Used Most Often (BUMO), terlihat bahwa Shopee masih menduduki posisi pertama dibandingkan dengan kompetitornya. Tidak hanya itu, pada indikator Loyalty Ratio, Shopee juga mendapatkan skor tertinggi, yang artinya mayoritas penjual dari menjadikan Shopee sebagai platform marketplace andalannya," kata dia.

Secara rinci, bila dibandingkan antara platform marketplace, lebih dari setengahnya atau 62 persen menilai Shopee 62 menyediakan promo menarik bagi pelanggan, lalu diikuti oleh Tokopedia 16 persen, Tiktok Shop 12 persen, dan Lazada 6 persen. Sementara untuk aspek kesesuaian produk yang dijual seller, Shopee masih unggul dengan 66 persen, diikuti dengan Tokopedia 15 persen, TikTok Shop 9 persen, dan Lazada di posisi terakhir 7 persen.

Sesuai temuan survei, fitur live streaming dapat membuat transaksi jual-beli antara seller dan pembeli menjadi lebih interaktif juga sangat diminati. Melihat hal ini para platform marketplace pun berlomba untuk menyediakan fitur live streaming seperti Shopee Live, Tokopedia Play, dan Laz Live.

Survei Ipsos menemukan bahwa 60 persen dari responden memilih Shopee, disusul oleh Tokopedia 18 persen, TikTok Shop 13 persen dan Lazada 5 persen. Adapun yang dinilai telah menjawab kebutuhan dan paling sering digunakan penjual selama bulan Ramadan ialah Shopee 76 persen, kemudian Tokopedia 11 persen, TikTok Shop 8 persen), dan Lazada 2 persen.

"Dalam survei ini kategori responden yang digunakan ialah telah menjadi penjual daring di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, ataupun TikTok Shop, satu atau lebih marketplace, setidaknya selama 3 bulan terakhir," terang Andi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top