Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Neraca Perdagangan - Negara Penyumbang Defisit Terbesar terhadap RI adalah Tiongkok

Surplus pada Triwulan I-2018 Turun

Foto : ANTARA/Didik Suhartono
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kinerja perdagangan pada triwulan I-2018 turun dibandingkan periode sama tahun lalu. Meski demikian, neraca perdagangan pada Maret lalu mulai berbalik surplus setelah defisit dalam dua bulan pertama tahun ini. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (16/4), neraca perdagangan pada triwulan I-2018 surplus 282,8 juta dollar AS.

Angka itu lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 4,07 miliar dollar AS. "Jika dibandingkan 2017 jauh, tapi pada Maret 2018 lebih baik dibandingkan dua bulan sebelumnya, diharapkan ekspor makin bagus ke depan," kata Kepala BPS, Suhariyanto. Beberapa negara yang menyumbang surplus pada triwulan I-2018, antara lain Amerika Serikat (AS) sebesar 2,28 miliar dollar AS, India 2,09 miliar dollar AS dan Belanda 678 juta dollar AS.

Adapun negara penyumbang defisit terhadap Indonesia, yakni Tiongkok sebesar 3,81 miliar dollar AS, Thailand 1,1 miliar dollar AS dan Australia 602 juta dollar AS. Sementara itu, pada Maret 2018, neraca perdagangan mulai meraih surplus sebesar 1,09 miliar dollar AS setelah dua bulan pertama mencatat defisit masing-masing 756 juta dollar AS dan 52,9 juta dollar AS.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan pemulihan neraca perdagangan itu karena surplus sektor nonmigas sebesar 2,02 miliar dollar AS, di tengah masih tertekannya sektor migas yang mencatat defisit 924,5 juta dollar AS. "Nilai ekspor Maret menggembirakan dengan total 15,58 miliar dollar AS atau naik 10,24 persen dibanding Februari," kata Suhariyanto.

Sektor Nonmigas

Kenaikan ekspor pada Maret disumbang banyak oleh ekspor nonmigas sebesar 14,24 miliar dollar AS atau meningkat 11,77 persen dibanding Februari yang hanya 12,74 miliar dollar AS. Sedangkan nilai ekspor migas Maret tercatat sebesar 1,34 miliar dollar AS, turun 3,81 persen dibanding nilai ekspor migas Februari sebesar 1,39 miliar dollar AS.

Untuk nilai impor pada Maret, tercatat sebesar 14,49 miliar dollar AS atau naik 2,13 persen dibanding Februari. Dari total nilai impor, untuk nonmigas pada Maret mencapai 12,23 miliar dollar AS atau naik 2,30 persen dibanding nilai impor nonmigas Februari 11,95 miliar dollar AS. Sedangkan nilai impor migasnya tercatat 2,26 miliar dollar AS, naik 1,24 persen dibanding nilai impor migas Februari sebesar 2,24 miliar dollar AS.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengatakan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2018 akan berbalik menjadi surplus hingga 1,1 miliar dollar AS dari posisi yang terus defisit selama tiga bulan terakhir. Adapun pada Januari 2018, neraca perdagangan defisit 680 juta dollar AS, kemudian defisit menurun di Februari 2018 sebesar 120 juta dollar AS.

"Di Maret ini akan ada surplus kira-kira 1,1 miliar dollar AS. Jadi neraca perdagangan kita di triwulan I 2018 akan positif," ujar Agus. Dengan perkiraan surplus yang cukup besar itu di Maret, maka akan mengkompensasi defisit pada Januari dan Februari 2018 sehingga secara keseluruhan pada triwulan I 2018 indikator ekspor impor akan positif.

Baca Juga :
Sinergi Bisnis

bud/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top