Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Ekspor-Impor

Surplus Juni 2018 Perbaiki Defisit Perdagangan H 1

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan surplus neraca perdagangan pada Juni 2018 sebesar 1,74 miliar dollar AS dinilai mampu memperbaiki defisit pada periode Januari-Mei yang sebesar 2,83 miliar dollar AS. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan mengatakan surplus tersebut bisa memperbaiki neraca perdagangan semester I periode Januari-Juni menjadi 1,02 miliar dollar AS.

"Surplus perdagangan bulan Juni 2018 mengoreksi defisit neraca perdagangan secara kumulatif selama Semester I tahun ini," kata Kasan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (23/7). Kasan menjelaskan surplus perdagangan pada Juni 2018 didukung membaiknya neraca perdagangan, baik di sektor migas maupun nonmigas.

Neraca perdagangan migas dari defisit sebesar 1,21 miliar dollar AS pada bulan sebelumnya, kini hanya defisit 393,90 juta dollar AS. Sementara neraca perdagangan nonmigas dari defisit 235,80 juta dollar AS menjadi surplus sebesar 2,14 miliar dollar AS. "Kementerian Perdagangan akan fokus pada akselerasi peningkatan ekspor dan mengendalikan impor barang, terutama barang yang dapat disubstitusi industri dalam negeri," ujar Kasan.

Secara kumulatif, nilai ekspor periode Januari-Juni 2018 mencapai 88,02 miliar dollar AS, tumbuh sebesar 10,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY). Kenaikan tersebut terdiri dari peningkatan ekspor nonmigas sebesar 9,66 persen menjadi 79,38 miliar dollar AS dan kenaikan ekspor migas 13,49 persen menjadi 8,64 miliar dollar AS.

Baca Juga :
Sinergi Bisnis

Kinerja ekspor kumulatif migas dipengaruhi oleh peningkatan ekspor gas sebesar 24,71 persen. Kinerja ekspor secara kumulatif terjadi peningkatan pada semua sektor, kecuali sektor pertanian yang turun sebesar 7,70 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang naik 23,20 persen. Sektor yang mengalami kenaikan adalah pertambangan sebesar 36,2 persen, dan industri sebesar 5,30 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top