Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Surati Elon Musk, 5 Negara Bagian AS Sebut Chatbot AI X Sebarkan Misinformasi Pemilu

Foto : CBS News/GI

Elon Musk pada tahun 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Lima negara bagian AS mengirim surat terbuka pada hari Senin (5/8) kepada Elon Musk, mendesaknya untuk memperbaiki chatbot AIdi platform media sosialnya, X,setelah menyebarkan informasi yang salah tentang pemilihan presiden mendatang.

Surat itu muncul saat para peneliti menyatakan kekhawatiran mereka bahwa situs berpengaruh yang sebelumnya bernama Twitter itu merupakan sarang misinformasi politik, sementara Musk -- yang telah mendukung Donald Trump -- tampaknya mempengaruhi para pemilih menjelang pemilihan November dengan menyebarkan kebohongan di akun pribadinya, yang memiliki hampir 193 juta pengikut.

Beberapa jam setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pemilihan presiden bulan lalu dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat, chatbot AI di X bernama Grok menyebarkan informasi palsu tentang batas waktu pemungutan suara, yang disebarkan oleh platform lain.

"Kami menghimbau Anda untuk segera menerapkan perubahan pada... Grok untuk memastikan pemilih memiliki informasi yang akurat di tahun pemilihan yang kritis ini," kata surat itu.

Surat tersebut ditandatangani oleh sekretaris negara bagian Minnesota, Pennsylvania, Michigan, Washington, dan New Mexico. Di beberapa negara bagian Amerika, pejabat ini bertanggung jawab untuk mengawasi pemilu.

Chatbot tersebut secara keliru memberi tahu pengguna bahwa batas waktu pemungutan suara telah lewat di sembilan negara bagian. Pesan tersebut secara efektif menyiratkan bahwa Harris tidak memenuhi syarat untuk menggantikan Biden dalam pemungutan suara.

"Ini salah. Di sembilan negara bagian, yang benar adalah sebaliknya," kata surat itu.

"Pemungutan suara belum ditutup, dan batas waktu pemungutan suara yang akan datang akan memungkinkan adanya perubahan terhadap kandidat yang tercantum dalam pemungutan suara untuk jabatan presiden dan wakil presiden Amerika Serikat."

X tidak menanggapi permintaan komentar AFP.

Surat itu menambahkan bahwa Grok terus mengulang informasi palsu ini -- yang diperkuat oleh banyak postingan, dan menjangkau jutaan orang -- selama lebih dari seminggu hingga diperbaiki pada tanggal 31 Juli.

"Ketika puluhan juta pemilih di AS mencari informasi dasar tentang pemungutan suara di tahun pemilihan penting ini, X memiliki tanggung jawab untuk memastikan semua pemilih yang menggunakan platform Anda memiliki akses ke panduan yang mencerminkan informasi yang benar dan akurat tentang hak konstitusional mereka untuk memilih," kata surat itu.

Dalam pemilu AIpertama Amerikapada bulan November, para peneliti memperingatkan bahwa misinformasi yang didukungAIdapat digunakan untuk memanipulasi pemilih, memicu ketegangan dalam lingkungan yang sudah terpolarisasi.

Minggu lalu, Musk menghadapi banyak kritik karena membagikan video deepfake AIyang menampilkan Harris kepada pengikutnya.

Di dalamnya, sebuah suara latar meniru Harris yang menyebut Biden pikun sebelum menyatakan bahwa dia "tidak tahu apa pun tentang menjalankan negara."

Video yang ditonton oleh jutaan orang itu tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa itu adalah parodi -- kecuali emoji tertawa. Musk kemudian mengklarifikasi bahwa video itu dimaksudkan sebagai satir.

Para peneliti menyuarakan kekhawatirannya, pemirsa mungkin secara keliru menyimpulkan bahwa Harris mencemooh dirinya sendiri dan menodai Biden.

X, yang menurut para peneliti telah mengurangi upaya moderasi konten dan mengaktifkan kembali akun-akun penyebar misinformasi yang pernah diblokir, juga menghadapi kritik karena memicu ketegangan selama kerusuhan sayap kanan baru-baru ini di seluruh Inggris.

Pada hari Minggu, Musk memicu kritik baru karena memposting bahwa "perang saudara tidak dapat dihindari" sebagai tanggapan terhadap pengguna lain yang menyalahkan kerusuhan pada "dampak migrasi massal dan perbatasan yang terbuka".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top