Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

SUN Energy Sediakan Skema Pembiayaan Energi Surya Bagi Perusahaan untuk Terapkan Konsep ESG

Foto : istimewa

sun energy

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Standar pengelolaan kinerja perusahaan berlandaskan tata kelola perusahaan yang baik kini diperluas melalui penerapan konsep Environmental Social Governance (ESG). Tujuannya untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan.

Konsep ESG menuntut para pelaku industri untuk melaksanakan operasional bisnis salah satunya dengan menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasional, seperti dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi.

Laporan Kinerja KESDM 2022 menyebutkan, realisasi pemanfaatan energi surya melalui sistem PLTS di Indonesia hingga tahun 2022 telah mencapai angka 271,6 MW. Jumlah pelanggannya hingga 6.461 pelanggan lintas sektor, seperti residensial, sosial, pemerintah, bisnis, hingga industri.

"Hal tersebut sejalan dengan kinerja SUN Energy sepanjang tahun 2023 yang bekerja sama dengan para pelanggan menghasilkan total produksi energi listrik hingga 36.132.080 kWh dari beragam jenis industri," kata Chief Commercial Officer SUN Energy Dion Jefferson melalui siaran pers, Selasa (27/6).

Pada 2023 ini, SUN Energy menambah sederet pelanggan baru dari beberapa industri. Industri tambahan dimaksud adalah manufaktur elektronik, kertas, jasa transportasi, perawatan pribadi, furnitur, oleokimia, parfum, hingga pipa.

"Kami melihat upaya transisi energi oleh perusahaan melalui pemanfaatan energy surya ini memiliki dua faktor utama, yaitu untuk menjalankan operasional industri rendah karbon serta menarik para investor besar menyuntikkan dananya pada perusahaan yang mengedepankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG," kata dia.

Implementasi ESG menjadi bagian yang penting dari investasi dan pengembangan bisnis jangka panjang perusahaan meskipun kerap memiliki keterbatasan sumber daya. Sebagai mitra jangka panjang, SUN Energy memiliki skema pembiayaan tanpa biaya dimuka bagi perusahaan yang beralih ke energi surya sehingga mampu meminimalisir keterbatasan penerapan ESG di berbagai sektor.

Penambahan portofolio yang dicatatkan oleh SUN Energy sepanjang tahun 2023 ini diharapkan mampu menjadi momentum peningkatan kepercayaan para pelaku industri untuk memulai pemanfaatan sistem energi surya sebagai salah satu jenis energi terbarukan yang reliabel dan efisien.

Menjelang akhir kuartal II-2023, SUN Energy kembali meresmikan salah satu portofolio terbarunya pada industri jasa transportasi, yakni PT Blue Bird Tbk, sebagai bagian dari visi keberlanjutan Bluebird yakni mengurangi emisi karbon sebesar 50 persen pada tahun 2030 mendatang.

"Dengan total investasi PLTS pada proyek Blue Bird sebesar 2 miliar rupiah, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya investasi untuk instalasi tersebut. Para pelanggan cukup dengan pembayaran setiap bulan sesuai dengan produksi sistem energi surya yang keseluruhan produksinya digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan. SUN Energy telah memproduksi energi melalui sistem energi surya dengan total 467,718,987 kWh," tutup Dion.

Melalui bisnis model ini, SUN Energy dapat mengatasi keterbatasan penerapan aspek ESG bagi para pelaku industri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Selain itu, upaya ini juga mendorong aktualisasi komitmen pemerintah dalam menyediakan pasokan energi listrik yang berkelanjutan sekaligus mendukung proses transisi energi bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top