Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Sumber Daya Air Kunci Pembangunan Berkelanjutan

Foto : pu.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan pentingnya sumber daya air sebagai kunci pembangunan berkelanjutan.
"Air tidak bisa tergantikan, karena air adalah sumber kehidupan dan kunci untuk pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan air yang baik akan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan kekurangan sumber daya, termasuk air," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (22/3).
Menteri Basuki mengungkapkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar dengan jumlah penduduk sekitar 271 juta jiwa dan potensi air permukaan sekitar 2,78 triliun meter kubik. Namun potensi tersebut tidak merata dalam skala tempat dan waktu.
"Untuk menjamin ketahanan air dan pangan, pada periode 2015-2024, pemerintah Indonesia berkomitmen membangun 61 bendungan untuk mencapai ketahanan inklusif pada perhubungan air, pangan, dan energi. Sampai saat ini sebanyak 29 bendungan sudah selesai dibangun," kata Menteri PUPR.
Penyelesaian 61 bendungan akan meningkatkan air untuk sistem irigasi dari 11 persen menjadi 20 persen. Dengan pasokan air yang terus menerus dari bendungan, intensitas tanam dapat ditingkatkan dari 2 kali setahun atau 3 kali per dua tahun.
Sementara pada pembangunan area irigasi, Indonesia telah menyelesaikan seluas 1 juta hektare dan rehabilitasi 3 juta hektare pada periode 2015-2019. Pada 2020-2024, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus membangun 500 ribu hektare area irigasi dan merehabilitasi 2 juta hektare jaringan irigasi, seperti food estate di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan tempat lainnya.
Pemerintah Indonesia juga memperkuat tanggung jawab terhadap air minum dan sanitasi, dimana pada periode 2020-2024 ditargetkan 100 persen akses air minum aman dan 90 persen akses sanitasi layak.
"Saat ini, persentase rumah tangga yang memiliki akses air minum yang aman adalah 92 persen dan akses ke limbah domestik adalah 78 persen. Dengan mencapai target ini, kita akan mengurangi stunting dan tingkat kemiskinan secara nasional," ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki berharap melalui terselenggaranya forum World Water Forum (WWF) dapat meningkatkan kerja sama dan mengembangkan tindakan di sektor kesehatan dan pendidikan, mengurangi ketimpangan dan kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengatasi perubahan iklim dan melestarikan lingkungan.
"Saya sangat berharap forum ini akan menghasilkan ide-ide baru, mengidentifikasi dan menguraikan inisiatif baru yang diperlukan, dan mendorong tindakan kolaboratif untuk kerja sama yang lebih baik dan lebih banyak untuk menyelesaikan masalah air dalam skala global, nasional, dan lokal," ujar dia.
Forum WWF ke-9 pada 2022 di Dakar, fokus pada empat prioritas yaitu keamanan air dan sanitasi, air untuk pembangunan pedesaan, kerja sama dan pembiayaan pembangunan, serta, tata kelola dan inovasi dalam mencari solusi tentang berbagai isu dan masalah air. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top