Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Rohingya

Suku Etnik Bangladesh Dibujuk Tempati Rakhine

Foto : AFP/Joe Freeman

Kamp Rohingya l Seorang penjaga perbatasan Myanmar sedang menjaga sebuah ekskavator yang membersihkan lahan untuk lokasi pembangunan kamp repatriasi Rohingya di wilayah Maungdaw, Rakhine, beberapa waktu lalu. Pemerintah Myanmar berencana menampung warga Rohingya yang kembali dari Bangladesh di lokasi-lokasi kamp penampungan ini dan mereka tak diperbolehkan kembali ke desa-desa asal mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

BANGLADESH - Pemerintah Myanmar diwartakan telah membujuk puluhan keluarga dari suku pemeluk agama Buddha di Bangladesh agar melintas perbatasan dan menempati tanah yang ditinggalkan oleh warga Muslim Rohingya. Hal itu disampaikan oleh pejabat Myanmar pada Senin (2/4).

"Mereka akan berada di sana untuk menempati lahan yang ditinggalkan warga Rohingya yang telah meninggalkan Myanmar. Mereka itu teramat miskin," kata penasihat lokal Myanmar bernama Muing Swi Thwee.

Ada sekitar 50 keluarga dari pegunungan dan hutan terpencil di wilayah Bangladesh, telah dibujuk oleh otoritas Myanmar dengan iming-iming kepemilikan tanah dan makanan secara gratis, jika mereka mau pindah ke Negara Bagian Rakhine. Tanah itu ditinggalkan warga Rohingya sejak aksi penumpasan yang amat brutal oleh militer Myanmar pada Agustus lalu.

"Keluarga-keluarga dari suku etnik Marma dan Mro telah meninggalkan kediaman mereka di Distrik Perbukitan Bandarban," ucap Thwee. "22 keluarga lainnya juga telah meninggalkan desa mereka di hutan lindung Sangu bulan lalu," imbuh dia.

Pernyataan Thwee dibenarkan oleh pejabat asal Bangladesh bernama Jahangir Alam. "Ada 55 suku keluarga yang meninggalkan Bangladesh menuju Myanmar. Mereka tertarik dengan tawaran pemerintah Myanmar yang mengiming-imingi rumah dan makanan gratis selama 5 hingga 7 tahun. Bahkan ada iming-iming diberi sapi dan uang tunai," kata Alam.

Ditambahkan oleh Alam bahwa suku bangsa ini dikucilkan di Bangladesh karena perbedaan keyakinan dan mereka memiliki kekerabatan dengan kelompok suku di Rakhine. "Mereka adalah orang yang amat relijius dan memiliki kesamaan bahasa dengan Myanmar. Beberapa nenek moyang mereka telah bermukim di Rakhine sejak lama," ucap Alam.

Motif Politik

Sekitar 700 ribu warga Rohingya kabur dari Rakhine ke kamp pengungsian di Bangladesh, setelah terjadi penumpasan oleh militer Myanmar. Pejabat Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa aksi militer Myanmar itu sebagai upaya pembersihan etnis.

Kesepakatan pemulangan warga Rohingya hingga saat ini tak membuahkan hasil. Para pemimpin Rohingya menyatakan para pengungsi itu tak akan kembali ke Myanmar jika tak diperbolehkan kembali ke desa-desa asal mereka di Rakhine dan jika mereka kembali hanya akan digiring ke kamp penampungan sementara saja.

Menurut sejumlah pejabat, ada motif dibalik migrasi dari suku bangsa asal Bangladesh ini ke Myanmar. "Myanmar ingin mendapat pemberitaan dengan memanfaatkan suku etnik ini yang menerangkan adanya represi terhadap suku minoritas Buddha di Bangladesh hingga mereka mau meninggalkan negaranya," pungkas pejabat yang enggan disebut jati dirinya itu.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top