Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendataan Penduduk

Sukseskan Registrasi Sosial Ekonomi

Foto : Antara

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah melakukan wawancara dengan petugas pendataan Regsosek BPS di Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Selasa (18/10).

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah,mengatakan pentingnya masyarakat berpartisipasi dalam menyukseskan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).

Kegiatan yang berlangsung secara serentak 15 Oktober-14 November seluruh Indonesia itu bertujuan menyediakan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan. "Kelak sebagai basis data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat," kataArief, di Tangerang, Rabu (19/10).

Dia juga minta masyarakat menyambut baik kedatangan para petugas pendataan BPS dan memberikan informasi terkait data yang dibutuhkan sesuai dengan kenyataan. "Data yang diberikan harus sejujur-jujurnyakarena akan berguna untuk pembangunan," tambahnya.

Arief menjelaskan pendataan juga berfungsi untuk mendapat data valid terkait pemetaan kondisi riil masyarakat, seperti warga prasejahtera dan jumlah rumah tidak layak huni di Kota Tangerang. "Jadi,titiknya jelas karena menggunakan geo-tagging di tiap lokasi," tandas Arief.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie,juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam memberi informasi kepada petugas sensus Regsosek untuk menghasilkan data tepat. Dengan begitu, program pemerintah menjadi tepat sasaran.

"Pendataan ini merupakan data terpadu yang akan digunakan untuk program perlindungan sosial serta keseluruhan program yang dibutuhkan masyarakat, agar kebijakan pemerintah menjadi lebih terarah," kata Benyamin.

Benyaminmengakutelah didata oleh petugas sensus RegsosekBPS, Sabtu (15/10), di Rumah Dinas Wali Kota, Serpong. Data itu nantinya dimanfaatkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk melaksanakan berbagai program kegiatan berbasis penduduk. "Jadi tolong diterima dan diberikan informasi yang tepat," tandasnya.

Perdagangan Manusia

Sementara itu, pemerintah Kabupaten Lebak meminta warga mewaspadai perdagangan manusia berkedok menawarkan pekerjaan ke luar daerah dengan iming-iming gaji besar. "Biasanya, calon diiming-iming pekerjaan dengan gaji besar. Namun, ini sangat mungkin akan menjadi korban tindak pidana penjualan orang atau TPPO," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Dedi Lukman.

Kasus TPPO tahun 2022 di Kabupaten Lebak ada satu orang. Dia adalah perempuan yang dijanjikan bekerja di rumah makan di Pulau Sumatera, namun korban disekap di Lampung.

Beruntung, dia berhasil melarikan diri. Lalu melaporkan kepada aparat hingga terungkap kasus TPPO.

Selama ini, pelaku dalam mencari calon korban mendatangi pelosok-pelosok desa Lebak.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top