Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sukseskan Nataru, ASDP Berkolaborasi dengan Mitra Kerja demi Tingkatkan Kualitas Layanan

Foto : Istimewa

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap layani angkutan pada periode Libur Natal dan Tahun Baru mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap berkolaborasi dengan para mitra kerja terkait peningkatan kualitas layanan penyeberangan dan pelabuhan khususnya di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk demi kelancaran pada periode Libur Natal dan Tahun Baru mendatang.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan ASDP menjadikan layanan Angkutan Lebaran 2022 sebagai lesson learned, dan telah disiapkan strategi sejumlah poin penting yang menjadi perhatian, terkait layanan pelabuhan, kapal, serta aspek keselamatan yang menjadi prioritas.

Selain itu juga ada kelancaran arus penumpang dan kendaraan, termasuk layanan e-ticketing Ferizy yang saat ini memang baru bisa diakses 100 persen di Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk.

"Sejak implementasi Ferizy pada 2020, ASDP mengatur jumlah penumpang yang datang ke pelabuhan sesuai dengan kapasitas angkut per jam dan per hari nya. Artinya, kendaraan dan penumpang hanya diperbolehkan masuk ke pelabuhan (check in) sesuai dengan waktu yang telah dipilih saat membeli tiket yang mana selanjutnya pengguna jasa akan naik ke kapal dengan sistem atau mekanisme first in first out (FIFO) setelah proses Check In," kata Shelvy dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/9).

Data menyebutkan sebelum implementasi Ferizy, pengguna jasa ferry cenderung menyeberang di malam hari dengan perbandingan 61% di malam hari dan 39% di siang hari dimana hal tersebut membuat produksi di malam hari berada di atas kapasitas muat rata-rata kapal yang berakibat terjadinya antrian di pelabuhan.

"Setelah Ferizy diimplementasikan pada Lebaran 2022 yang lalu, karakteristik pengguna jasa yang dominan menyeberang di malam hari berhasil disebar secara merata melalui pembatasan kuota dengan persentase 42 % di malam hari dan 58 % di siang hari (Merak) dan persentase 49,7 % di malam hari dan 50,3 % di siang hari (Bakauheni)," katanya.

Shelvy menambahkan manajemen merespons positif masukan dan kritik dari regulator terkait dengan perubahan layanan di Pelabuhan utama, utamanya di Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang kerap menarik perhatian karena sebagai "penghubung" dua Pulau terbesar, Sumatera dan Jawa.

Hal ini untuk menjawab masukan dari akademisi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sumatera Ilham Malik. Sebelumnya, Ilham mengatakan untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak saat libur Natal dan Tahun Baru dan agar peristiwa saat musim mudik Lebaran 2022 tidak terulang, pemerintah harus memperkirakan arus kendaraan yang akan menyeberang lewat pelabuhan tersebut untuk menentukan pola pengaturan yang tepat.

Menurut Ilham kelancaran arus penyeberangan tidak hanya dibebankan pada ASDP, sebab perusahaan tersebut hanya berperan sabagai penyedia jasa pelabuhan dan kapal penyeberangan. Perlu peran pemerintah dan lembaga lain yang berperan untuk mengatur traffic pemeriksaan tiket online di luar pelabuhan (bufferzone), mengatur volume kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan, dan mengatur arus lalu lintas di jalan tol sebelum memasuki pelabuhan.

Ilham mengungkapkan, untuk menjaga kelancaran penyeberangan saat libur Natal dan tahun baru pemerintah bisa meniru pola yang diterapkan pada arus balik dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak saat libur lebaran 2022, yaitu dengan menerapkan delaying system pada rest area yang telah disediakan.

"Saya kira apa yang dilakukan oleh pihak Polda bersama ASDP serta Hutama Karya dan kawan-kawan di Pulau Sumatera pada saat arus balik lebaran beberapa bulan yang lalu menciptakan perjalanan yang lancar dimana hal ini terjadi karena dampak dari mereka menerapkan delaying system di masing-masing rest area. Saya kira skema ini bisa diterapkan oleh pemerintah untuk di Merak dan bahkan menjadi sangat mendesak untuk penerapan semacam itu karena ada traffic yang cukup tinggi di sana," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top