Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi: Menjadi Ayah untuk Pertama Kali Membuat Otak Menyusut

Foto : DW/picture-alliance/dpa/M Skolimowska
A   A   A   Pengaturan Font

Kehilangan korteksnya serupa dengan yang terjadi pada ibu, yaitu, terkait dengan respons saraf yang lebih besar terhadap anak dan keterikatan anak-orang tua yang lebih kuat.

Penelitian terbaru ini didasarkan pada data pencitraan resonansi magnetik (MRI) dari 40 ayah heteroseksual yang baru menjadi orang tua, setengahnya berada di Spanyol dan setengahnya di Amerika Serikat.

Para calon ayah di Spanyol berpartisipasi dalam pemindaian otak sebelum kehamilan pasangan mereka, dan kemudian beberapa bulan setelah kelahiran. Para calon ayah di AS berpartisipasi selama tahap pertengahan hingga akhir kehamilan pasangan mereka, dan sekali lagi tujuh hingga delapan bulan pascapersalinan.

Penelitian ini juga melibatkan kelompok khusus yang terdiri dari tujuh belas pria tanpa anak yang berbasis di Spanyol. Mengumpulkan semua data mereka, kedua laboratorium membandingkan volume, ketebalan, dan sifat struktural otak laki-laki di ketiga kelompok itu.

Seorang ayah tidak mengandung keturunan mereka saat mereka tumbuh dan berkembang. Namun, itu tidak berarti otak mereka tidak terpengaruh oleh peran sebagai orang tua. Studi terbaru telah menunjukkan bahwa pria juga bisa terkena dampak depresi pascamelahirkan, meskipun jarang diakui sebagai masalah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top