Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Konsumsi Jamur Membuat Konektivitas Otak Lebih Lancar

Foto : Istimewa

Sebuah penelitian baru menjelaskan alasannya dengan melihat pengaruh magic mushroom pada otak.

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian menganalisis pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) pasien yang mengalami depresi dari dua uji klinis independen sebelumnya menggunakan terapi psilocybin. Sederhananya, fMRI adalah pemindaian otak di mana daerah aktif otak dapat divisualisasikan di layar komputer. Dengan pemindaian fMRI, dokter dapat melihat daerah otak mana yang aktif pada pasien.

Selanjutnya ditemukan pada pasien yang menjalani pengobatan psilocybin untuk depresi, daerah otak tampak lebih saling berhubungan daripada sebelum pengobatan. Ini berarti bagian-bagian otak yang sebelumnya menunjukkan konektivitas yang terbatas di dalam wilayah yang terisolasi menjadi lebih terhubung dengan wilayah lain.

Salah satu cara untuk memahami penelitian ini adalah dengan menganalogikan otak sebagai kota besar dan koneksi sebagai lalu lintas. Pada orang yang depresi, beberapa wilayah atau jaringan otak tampaknya memiliki terlalu banyak koneksi yang terisolasi, seperti lalu lintas yang terakumulasi secara berlebihan di lingkungan individu.

Ini berarti lalu lintas tidak mengalir antar lingkungan, tetapi tetap di satu area kecil, seolah-olah tidak ada jalan yang menghubungkan mereka ke bagian lain kota. Para peneliti mengatakan setelah mengonsumsi psilocybin, "lalu lintas kota" di otak pasien itu mulai mengalir dan tersebar.

"Hubungan fungsional yang meningkat dapat berhubungan dengan peningkatan fleksibilitas dan relaksasi subjektif yang dijelaskan," kata pakar Farmakologi Klinis di University Hospital Basel, di Swiss, Matthias Liechti.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top