Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Studi: Air Kemasan Mengandung Ratusan Ribu Pecahan Plastik

Foto : ISTIMEWA

Para ilmuwan menghitung rata-rata terdapat 240.000 pecahan plastik yang terdeteksi pada per liter air kemasan merek-merek populer.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, pada Senin (8/1), mengatakan air kemasan seratus kali lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya jika dikaitkan dengan jumlah kandungan potongan plastik kecil yang di dalamnya.

Dikutip dari France 24, menggunakan teknik yang baru, para ilmuwan menemukan rata-rata 240.000 pecahan plastik yang terdeteksi per liter air dalam merek-merek populer, 10-100 kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, meningkatkan potensi masalah kesehatan yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

"Jika masyarakat mengkhawatirkan nanoplastik dalam air kemasan, masuk akal untuk mempertimbangkan alternatif seperti air keran," pakar riset geokimia di Universitas Columbia dan salah satu penulis makalah tersebut, Beizhan Yan.

"Namun, kami tidak menyarankan untuk tidak meminum air kemasan bila diperlukan karena risiko dehidrasi lebih besar daripada potensi dampak paparan nanoplastik," ujar dia.

Ada peningkatan perhatian global dalam beberapa tahun terakhir terhadap mikroplastik, yang berasal dari sumber plastik yang lebih besar dan kini ditemukan di mana-mana mulai dari lapisan es di kutub hingga puncak gunung, menyebar melalui ekosistem dan menemukan jalannya ke dalam air minum dan makanan.

Meskipun mikroplastik adalah segala sesuatu yang berukuran di bawah 5 milimeter, nanoplastik didefinisikan sebagai partikel dengan ukuran di bawah 1 mikrometer, atau sepersejuta meter -- sangat kecil sehingga dapat melewati sistem pencernaan dan paru-paru, memasuki aliran darah secara langsung dan dari sana ke organ, termasuk otak dan hati. Itu juga dapat melewati plasenta ke dalam tubuh bayi yang belum lahir.

Kelainan Reproduksi

Penelitian mengenai dampaknya terhadap ekosistem dan kesehatan manusia masih terbatas, meskipun beberapa penelitian laboratorium awal mengaitkannya dengan efek racun, termasuk kelainan reproduksi dan masalah lambung.

Untuk mempelajari nanopartikel dalam air kemasan, tim menggunakan teknik yang disebut mikroskop Stimulated Raman Scattering (SRS), yang baru-baru ini ditemukan oleh salah satu rekan penulis makalah tersebut, dan bekerja dengan menyelidiki sampel dengan dua laser yang disetel untuk membuat molekul tertentu beresonansi.

Mereka menguji tiga merek terkemuka, namun memilih untuk tidak menyebutkan namanya. "Karena kami yakin semua air kemasan mengandung nanoplastik, jadi memilih tiga merek populer dapat dianggap tidak adil," kata Yan.

Hasilnya menunjukkan antara 110.000 hingga 370.000 partikel per liter, 90 persen di antaranya adalah nanoplastik, sedangkan sisanya adalah mikroplastik.

Jenis yang paling umum adalah nilon, yang mungkin berasal dari filter plastik yang digunakan untuk memurnikan air, diikuti oleh polietilen tereftalat atau PET, yang merupakan bahan pembuatan botol, dan larut saat botol diperas. Jenis plastik lainnya masuk ke dalam air saat tutupnya dibuka dan ditutup.

Selanjutnya, tim berharap untuk menyelidiki air keran, yang juga ditemukan mengandung mikroplastik, meskipun pada tingkat yang jauh lebih rendah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top