Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penerimaan Devisa - 2019, Target Penerimaan Devisa dari Pariwisata Rp250,21 Triliun

Strategi Pacu Pariwisata Disiapkan

Foto : ANTARA/Ahmad Subaidi
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Upaya menggali potensi devisa di Tanah Air terus dilakukan. Di saat kinerja ekspor belum juga menunjukkan perbaikan, fokus untuk menggenjot devisa kini beralih ke sektor pariwisata melalui upaya menarik wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak-banyaknya ke Tanah Air. Untuk mengejar target kunjungan wisman dan penerimaan devisa pariwisata tahun ini, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) telah menyusun enam langkah strategis.

Keenam strategi tersebut diputuskan dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah (Rakorpusda), di Jakarta, Senin (18/3). Rapat ini diinisiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Gubernur BI, dan dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kepala Badan Pusat Statistik, pejabat kementerian/ lembaga terkait, serta sejumlah kepala daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dari daerah destinasi pariwisata

. Usai rapat, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan langkah strategis pertama adalah percepatan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur penopang pariwisata, seperti bandara baru internasional di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, (New Yogyakarta International Airport/ NYIA).

"Bandara internasional baru di Yogyakarta yang segera beroperasi. Targetnya, bandara tersebut bisa melayani wisatawan mancanegara pada April 2019 dan untuk seluruh penerbangan pada Oktober 2019," kata Perry.

Selain bandara baru di Yogyakarta, proyek infrastruktur lain adalah landasan atau runway 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dan penyelesaian pengembangan Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, untuk memudahkan akses wisatawan mancanegara. Langkah kedua, lanjut Perry, peningkatkan pengembangan atraksi wisata dengan mengedepankan potensi daerah.

Selain itu, peningkatan kualitas pariwisata juga akan ditingkatkan di daerah-daerah perbatasan. Kemudian, langkah strategis ketiga adalah pemerintah dan BI akan meningkatkan kualitas amenitas atau kenyamanan tinggal wisatawan dengan beberapa program seperti penyelenggaran Indonesia Bersih untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, kemudian peningkatan daya tarik wisatawan.

"Pada langkah keempat, kami akan memperkuat promosi pariwisata nasional untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan mancanegara, antara lain melalui promosi digital, pengembangan paket wisata, perluasan paket promo wisata di destinasi wisata," ujar dia.

Masalah Pendanaan

Pemerintah dan BI juga menyoroti masalah pendanaan untuk pengembangan usaha pariwisata. Di program strategis kelima, pemerintah dan BI akan meningkatkan investasi dan pembiayaan dalam pengembangan destinasi wisata, termasuk melalui KUR Pariwisata. Terakhir, pemerintah dan BI akan menyusun standar prosedur Manajemen Krisis Kepariwisataan dan forum membentuk Manajemen Krisis Kepariwisataan Daerah.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan kunjungan wisman pada 2019 mencapai 20 juta turis dengan penambahan devisa dari sektor tersebut sebesar 17,6 miliar dollar AS atau setara 250,21 triliun rupiah dengan kurs saat ini, Senin (18/3), sebesar 14.216,50 rupiah per dollar AS.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, meyakini target tersebut akan tercapai, meskipun industri parawisata dunia tengah dibayangi dampak perlambatan ekonomi global yang bisa mempengaruhi daya beli dan kunjungan turis.

"Sampai hari ini, kita belum ada indikasi ke sana. Pertanyaannya sebagian besar sudah kita bicarakan, kita sudah mengantisipasi langkah-langkah itu," ungkap Luhut usai Rakorpusda.

bud/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top