Strategi Energi Harus Segera Diganti
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPRDyah Roro Esti meminta pemerintah merumuskan kembali strategi terkait kelistrikan karena proyek 35.000 megawatt masih didominasi dari pembangkit bertenaga batu bara.
"Kita perlu mengembangkan strategi ke depan karena saat kita berbicara mengenai listrik supaya itu bisa bersumber dari bahan-bahan ramah lingkungan, sekaligus bagian dari komitmen kita pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kesepakatan Paris," kata Dyah.
Secara terpisah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) juga turut berupaya menekan penggunaan energi kotor. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko SACahyanto menyebut pemerintah berkomitmen menurunkan emisi GRKsebagai dukungan terhadap komitmen global dalam menjaga kenaikan temperatur global.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya