Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Stop Investasi Bodong: Polemik "Banyak Anak Banyak Rejeki", Anak Muda Jangan Takut Investasi

Foto : Pixabay - Luxstorm
A   A   A   Pengaturan Font

Dewasa ini istilah "Banyak Anak Banyak Rejeki" menjadi perdebatan lintas generasi yang dikaitkan dengan orangtua yang memiliki pemikiran punya banyak anak, berarti punya banyak tenaga kerja gratis, biasanya pemikiran ini berkembang di wilayah agrikultural. Topik ini juga menjadi pembahasan dalam banyak forum digital. Tentu saja hal ini menimbulkan pro dan kontra dimana tagline tersebut cukup menarik para peneliti untuk menjadikan topik ini sebagai bahan penelitian lebih lanjut, karena memiliki kaitan aspek yang luas seperti budaya, kesehatan, terutama dalam sisi ekonomi.

Pemikiran banyak anak banyak rejeki alih-alih memiliki arti yang positif seringkali menjadi 'senjata' bagi para orangtua yang secara tidak sadar ingin menjadikan anak-anak sebagai investasi masa tua, yang berakibat anak yang tumbuh dewasa dan memiliki pendapatan hingga mapan, tidak bisa merasakan hasil kerja dari upayanya, sehingga hal ini mengancam kebahagiaan anak itu sendiri, yang secara terpaksa atau tidak dipaksa untuk fokus pada kebutuhan orangtua dan keluarga. Anak-anak juga yang tidak dapat mengajukan penolakan karena budaya yang tertanam diartikan sebagai anak yang tidak berbakti pada orangtuanya.

Di samping itu, pada kenyataan masa kini, menurut Badan Pusat Statistik memberikan data persentase penduduk miskin semakin naik yaitu pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen, meningkat 0,56 persen poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019. (Badan Pusat Statistik, 2020). Salah satu asumsi dasar dampak negatif dari adanya pemikiran kurang baik yang dibungkus dengan istilah positif inilah yang terus berkembang hingga saat ini. Maka dari itu, inilah saatnya generasi muda melakukan persiapan kebutuhan keuangan sehingga dapat lebih memperhatikan dana persiapan hari tua, agar dapat memiliki kehidupan yang stabil tanpa melibatkan pemasukan anak di masa depan.

Selanjutnya, berikut dibawah ini akan membahas mengenai edukasi terkait informasi seputar investasi dan bagaimana cara generasi muda dapat memulai menanamkan modal dengan mengarahkan pemilihan jenis investasi yang sekiranya tepat.

Disamping adanya pemikiran-pemikiran yang timbul di masyarakat, memiliki kemampuan untuk bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan adalah definisi impian sukses generasi muda saat ini. Ekspektasi yang dibangun oleh Milenial dan Generasi Z sangatlah berapi-api. Sedangkan kesuksesan yang sebenarnya adalah kestabilan pemasukan masa tua. Lalu bagaimana solusi ideal untuk bisa mendapatkan kejayaan di masa tua? Jawabannya adalah dengan berinvestasi. Generasi muda saat ini harus memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman yaitu dengan menyisihkan pendapatannya dan mulai berinvestasi. Kenapa sih anak muda perlu berinvestasi? Yuk simak lebih lanjut!
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizka Haerunnisa

Komentar

Komentar
()

Top