Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persiapan Ramadan I Pemerintah Bergantung pada Bulog untuk Stabilisasi Harga

Stok Pangan Jadi Perhatian Utama

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah pusat maupun daerah fokus pada pengamanan stok pangan guna mengantisipasi lonjakan harga yang tiap kali terjadi menjelang Ramadan hingga Idul Fitri nanti.

JAKARTA - Perkembangan inflasi dan pengendalian harga pangan menjelang Ramadan terus menjadi perhatian bukan hanya pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah daerah. Karena itu, ketersediaan stok pangan dinilai sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan harga tiap menjelang Ramadan dan Idul Fritri.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan perkembangan inflasi Ramadan dan Idul Fitri dalam dua tahun terakhir turun. Dia menambahkan inflasi pangan yang mudah bergejolak atau volatile food lebih terkendali, termasuk harga beras yang tak lagi naik.

Menko Perekonomian mengharapkan agar Bulog menjaga ketersedian stok dan stabilisasi beberapa harga pangan, seperti beras, minyak goreng, daging, gula, dan bawang merah, bawang putih, serta cabai merah. "Bulog juga diharapkan mengambil peran dalam menstabilkan harga, namun dengan tetap memperhatikan kepentingan dua sisi, baik produsen maupun konsumen," kata saat memimpin Rapat Koordinasi tentang Persiapan Ramadan dan Idul Fitri 1440 H, di Jakarta, Kamis (25/4).

Selain itu, Bulog juga perlu memperhatikan pembangunan gudang-gudang di daerah yang surplus (misalnya beras), demikian pula untuk daerah-daerah yang defisit sehingga harga bisa dikendalikan di tingkat konsumen tanpa mengorbankan harga di tingkat produsen.

Untuk pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Menteri Perdagangan, Bulog, dan Satgas Pangan diharapkan bekerja sama menertibkan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

Cadangan Berlebih

Sementara itu, kesiapan mengantisipasi lonjakan harga pangan menjelang Ramadan juga dilakukan di daerah, salah satunya di Jawa Barat (Jabar). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menyebutkan stok beras, daging, dan telur saat ini masih mencukupi bahkan surplus hingga Idul Fitri nanti.

"Beras mencukupi, harga bahkan cenderung turun karena memasuki musim panen raya. Jadi, menjelang Ramadan hingga Lebaran tak perlu khawatirkan stok. Beras malah surplus," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar, Koesmayadi Tatang, di acara Jabar Punya Informasi di Bandung, Kamis (25/4).

Sementara untuk sayuran seperti cabai merah juga surplus karena memasuki masa panen. Hanya untuk cabai rawit serta bawang merah stoknya menipis karena kebiasaan konsumsi warga Jawa Barat terhadap makanan pedas cukup tinggi.

"Konsumen harus cerdas, jangan panik apalagi memborong untuk stok. Belanja yang normal saja," tegasnya.

Untuk daging sapi harganya pun masih normal. Menurutnya, harga daging sapi berkisar antara 110-111 ribu rupiah per kilogram (kg). Harga juga menurutnya akan tetap stabil karena pasokan sapi hidup dari Jawa Tengah, Sulawesi, Lampung, dan Yogyakarta siap masuk ke Jawa Barat.

"Untuk telor juga kita siapkan stoknya. Apalagi pembuatan kue lebaran di Bandung cukup tinggi permintaannya terhadap telor ayam," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, M Arifin, menambahkan untuk mengatasi menipisnya cabai rawit di Kota Bandung akan dipasok cabai dari Tasikmalaya yang saat ini memasuki musim panen. bud/tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top