Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Harga l Permintaan Pangan secara Musiman Akan Naik Jelang Natal dan Tahun Baru

Stok Pangan Dipastikan Terjaga

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Potensi lonjakan harga kebutuhan pokok di tiap akhir tahun menjadi perhatian pemerintah. Terlebih lagi, belum lama ini adanya peringatan mengenai risiko inflasi pangan di akhir tahun.

Jakarta - Pemerintah memastikan ketersediaan pangan terjaga menjelang akhir tahun melalui penguatan koordinasi antarinstitusi terkait. Kepastian tersebut diharapkan bisa meredam sentimen di masyarakat yang bisa mendorong lonjakan harga pangan, terlebih saat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Kita sudah mulai koordinasi kembali. Sebetulnya kalau beras, kita punya stok banyak. Ini cuma tinggal urusan operasi pasar," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta, Jumat (23/11).

Darmin mengakui permintaan bahan komoditas pangan secara musiman akan meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, penyediaan bahan makanan, seperti beras, daging ayam, daging sapi, maupun telur ayam terus dilakukan melalui berbagai upaya, agar harganya tidak mengalami kenaikan.

"Kita barangnya banyak, kecuali kalau operasi pasarnya tidak efektif, itu kita lihat," ujarnya.

Baca Juga :
Paparan Kinerja

Sebelumnya, institusi seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, juga Satgas Pangan yang beranggotakan kepolisian, sudah berusaha menjaga ketahanan stok pangan menjelang akhir tahun.

Khusus periode akhir tahun, terdapat beberapa daerah yang selalu mengalami tren kenaikan harga bahan kebutuhan pokok (bapok) karena kenaikan permintaan.

Daerah tersebut adalah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Barat.
Selain itu, terdapat beberapa daerah yang diperkirakan mengalami kenaikan permintaan karena merupakan daerah tujuan wisata, antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin kecukupan stok daging ayam, sapi dan telur untuk kebutuhan selama periode Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Berdasarkan perhitungan ketersediaan dan kebutuhan daging sapi dan kerbau, terdapat surplus sebanyak 11.219 ton.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menyebutkan produksi sapi lokal sebanyak 35.845 ton, sedangkan kebutuhan daging sapi sebanyak 55.305 ton.

"Kekurangan disediakan melalui impor sapi dan daging sebanyak 30.679 ton, dengan komponen impor sapi bakalan sebanyak 18.217 ton, setara sapi 91.543 ekor dan komponen impor daging sapi dan kerbau sebanyak 12.462 ton, setara sapi 62.623 ekor," ungkapnya, Kamis pekan ini.

Ancaman Inflasi

Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai ancaman inflasi akibat melonjaknya harga pangan (volatile food) pada akhir tahun. Peneliti Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan dalam delapan tahun terakhir pada Desember, inflasi untuk bahan makanan selalu lebih tinggi dari inflasi umum. Harga pangan biasanya mulai merangkak naik di November sebelum mencapai puncaknya di Desember.

"Berdasarkan pola pergerakan data inflasi 2014 sampai 2017, memasuki November, inflasi barang bergejolak akan meningkat dan kembali menurun pada Januari. Hal ini berpotensi besar terulang kembali di akhir tahun 2018 sehingga perlu dilakukan antisipasi agar lonjakannya tidak terlalu tinggi," ujar Riza di Jakarta, beberapa waktu lalu. mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top