Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan l Gejolak Rupiah Dikawatirkan Pengarui Harga Pangan

Stok Pangan Aman Sampai Lebaran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Gejolak rupiah akan berpengaruh terhadap pangan yang masih impor, seperti bawang putih dan daging.

JAKARTA - Stok pangan di Jakarta untuk semua komoditas aman dan harganya stabil selama Ramadan hingga lebaran. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S Uno terus waspadai kemungkinan kenaikan sejumlah pangan.

"Stok cukup, stoknya aman semua komoditas kita pantau harganya Alhamdulillah stabil. Kita memantau karena ada gejolak rupiah dan dollar AS akan berdampak adalah telur ayam, daging ayam dan kemungkinan kedelai. Keledai itu nanti kita lihat produk turunannya yaitu tempe dan tahu," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Senin.

Namun Sandianga mengungkapkan ada beberapa komoditi yang menjadi fokus untuk diwaspadai, termasuk bawang putih, karena ada yang impor.

Sandi mengaku telah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait khusus membahas harga sembako di pasar yang selalu terjadi kenaikan ketika memasuki bulan Ramadan. "Kita bisa pastikan bahwa pantauan stabilitas harga di pasar pasar di DKI Jakarta Alhamdulillah terpantau stabil dan terkendali," kata Sandi.

Sandi mengklaim prestasi Jakarta menjaga inflasi menjadi yang terbaik di Indonesia. Bahkan membantu pemerintah mengurangi gejolak harga kebutuhan bahan pokok "Tadi kita pastikan jangan sampai nanti rupiah yang bergejolak berdampak terhadap peningkatan beberapa komoditas yang dipantau seperti telur ayam, daging ayam dan juga ada impor kedelai yang nanti akan berdampak pada harga tempe dan tahu," ucap dia.

Dijelaskannya pula penyebab kenaikan beberapa bahan pangan menjelang bulan Ramadan dan lebaran, ada empat isu utama. "Pertama adalah distribusinya terganggu, kedua dolar dan rupiahnya bergejolak, ketiga ada spekulasi dan spekulasi ini sudah semakin tereliminasi karena ada Satgas dan terakhir perubahan iklim kalau alam yang berubah itu antisipasi suplai dan harga akan bergejolak," kata Sandi.

Dia mengatakan banyak spekulan main di komoditas, mulai dari beras sampai ke telur ayam dan lain sebagainya. "Tapi sekarang spekulasi ini sudah kita anggap punya kemitraan dengan mereka, jadi diharapkan spekulasi ini dengan hadirnya Satgas tidak lagi menjadi faktor utama untuk memicu harga," kata Sandi

Konsumsi Pangan

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mendorong peran aktif Dewan Ketahanan Pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh di Bogor. "Dewan Ketahanan Pangan berperan menciptakan iklim yang kondusif bagi berfungsinya sub sistem ketersediaan distribusi dan konsumsi pangan secara sinergis," kata Ade.

Dewan Ketahanan Pangan juga harus mampu meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk terwujudnya ketahanan pangan yang berkelanjutan

Menurut Ade, ada empat peran dan kewajiban pemerintah dalam pemenuhan pangan di Indoneaia, sesuai dengan pokok-pokok pemikiran Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

"Pertama, suatu kewajiban bagi pemerintah dalam mengelola stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," katanya. Kedua, lanjutnya, mengelola distribusi pangan pokok, pemerintah wajib mendistribusikan pangan pokok dari daerah produsen ke daerah konsumen.

Ketiga, mengelola cadangan pokok dan keempat, mewujudkan pangan yang bergizi bagi masyarakat.

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Dinas Ketahanan Kota Bogor, Ghazali mengatakan sejak dibentuk tahun 2006 Dewan Ketahanan Pangan belum banyak bergerak dalam hal menyikapi persoalan ketahanan pangan di Kota Bogor.

emh/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top