Stasiun Klimatologi Jabar: Waspada Cuaca Ekstrem di Kota Bogor
Dampak cuaca ekstrem berupa pohon tumbang di Kota Bogor.
Foto: ANTARA/HO-BPBD Kota BogorKOTA BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melalui Stasiun Klimatologi (Staklim) Jawa Barat mengimbau warga Kota Bogor dan sekitarnya waspada terhadap cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia di Kota Bogor, Selasa, menjelaskan cuaca ekstrem sebagai fenomena alam yang ditandai kondisi curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan udara, dan jarak pandang sertadapat mengakibatkan kerugian, terutama keselamatan jiwa dan harta.
"Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem, terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan Cumulonimbus)," katanya.
Ia mengimbau warga waspada terhadap potensi sambaran petir, di antaranya berlindung di tempat tertutup.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, warga hendaknya menghindari pohon, tiang listrik, reklame, atau sesuatu yang tinggi lainnya yang bisa roboh saat terjadi angin kencang, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan.
Ia mengatakankhusus warga di daerah bertopografi curam, bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada.
"Khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan atau banjir," ucapnya.
Pada Minggu (13/10), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat 11 kejadian bencana melanda wilayah itu, akibat cuaca ekstrem. Berdasarkan data BPBD Kota Bogor, bencana yang terjadi, antara lainpohon tumbang, angin kencang, dan atap rumah warga ambruk.
Prakirawan Staklim Jawa Barat Diana Hertanti mengatakansaat kejadian berdasarkan pantauan citra radar, data curah hujan serta data angin (AAWS Dramaga) terpantau pertumbuhan awan hujan di sekitar lokasi terdampak yakni Kabupaten dan Kota Bogor.
Diamenjelaskantutupan awan menguat pada sore hingga menjelang hari, pada periode tersebut terpantau hujan dengan intensitas sedang disertai angin kencang.
???????"Diprakirakan beberapa hari ke depan terdapat potensi hujan yang dapat di sertai kilat atau petir dan angin kencang pada skala lokal di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor," ujarnya.
- Baca Juga: Indeks Demokrasi Hadapi Banyak Tantangan
- Baca Juga: Daya Saing RI Sangat Lemah dalam Perdagangan Dunia
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung