Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Startup" asal Indonesia Raih Award di Hannover Messe

Foto : Istimewa

Bayu Dwi Apri Nugroho, pendiri startup MSMB yang rancang aplikasi untuk menolong petani

A   A   A   Pengaturan Font

Teknologi sensor cuaca dan tanah ini membutuhkan dana sekitar 30 puluh juta rupiah, yang sudah mencakup aplikasi, algoritma, rekomendasi, dan notifikasi. Dibandingkan dengan sensor lain yang harganya mencapai seratus juta rupiah, namun konsumen biasanya hanya mendapatkan data mentah. Sensor ini juga diklaim dapat bertahan sekitar dua tahun. Namun, menurut Bayu, penggunaan sensor ini menghadapi tantangan seperti pencurian atau dirusak anak-anak yang bermain di sawah.

Saat ini sudah ada 115 sensor yang dipasang di berbagai lahan di seluruh indonesia. Sensor terjauh dipasang di Manokwari, Papua, untuk tanaman padi.

"Kami tidak menjual sensor secara putus, karena itu bukan solusi. Kami merancang ini untuk satu ekosistem atau kluster, makanya kami bekerja sama dengan Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia dan beberapa kementerian karena mereka memiliki kelompok-kelompok petani binaan," ujar doktor di bidang agro klimatologi dan perubahan iklim tersebut.

Komoditas yang menggunakan sensor ini mencakup padi, jagung, bawang merah, kopi dari Sumatra Utara, temu lawak dari Sukabumi, cabai, dan kedelai.

"Sensor ini untuk semua komoditas, dapat diset untuk komoditas apa saja, yang berpengaruh pada hasil rekomendasinya. Survei, sosialisasi dan rekomendasi itu sangat penting," ungkap Bayu lebih lanjut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top