Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sidang Penyuapan - Saksi Serahkan Uang Rp50 Juta ke Gugus Joko Waskito

Staf Khusus Menag Disebut Bermain "Dua Kaki"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Staf khusus Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, Gugus Joko Waskito, disebut bermain "dua kaki". Gugus menjadi penghubung untuk Menag sekaligus mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy alias Rommy.

"Haris mengatakan yang bantu saya menjadi kepala kantor itu Rommy dan Gugus. Gugus membantu 'dua kaki', satunya ke Pak Menteri, satunya ke Rommy," kata Muh Muafaq Wirahadi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (10/7).

Muafaq menjadi saksi untuk Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, Haris Hasanudin, yang didakwa menyuap Rommy dan Lukman senilai 325 juta rupiah. Muafaq selaku Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik dalam perkara ini juga adalah terdakwa yang menyuap Rommy senilai 91,4 juta rupiah.

Muafaq awalnya mengenal Gugus pada September 2017 di Jakarta. Lalu pada sekitar akhir Januari 2018, Muafaq mengaku Gugus mengirimkan pesan melalui WhatsApp untuk menanyakan posisinya dan akhirnya bertemu di sekitar Mojokerto. Di tempat itu sudah ada beberapa pegawai Kemenag yang juga sedang ikut seleksi untuk menduduki jabatan eselon 2 dan eselon 3 Kemenag.

"Pada saat itu, kami bincang-bincang karena banyak orang, lalu karena sudah malam, saya dan Pak Gugus menuju ke kamar hotel. Saya ikut masuk ke dalam kamar hotel itu. Saya mengucapkan terima kasih atas bantuannya dan menyerahkan uang 50 juta rupiah. Saya ambil dari dalam tas saya, terus saya bungkus uang dalam kresek hitam, saya berikan. Pak Gugus menyatakan sama-sama, lalu saya pulang," ungkap Muafaq.

Uang sebesar 50 juta rupiah itu, menurut Muafaq, adalah sebagai rasa terima kasih karena ia menilai Gugus sudah ikut membantu dirinya mendapatkan jabatan sebagai kepala kantor di Gresik. "Saya berdiskusi dengan Aim, pantesnya berapa, akhirnya sepakat 50 juta rupiah," ungkap Muafaq. Aim yang dimaksud adalah Abdul Rohim, sepupu Rommy.

Dimintai Saran

Selaku staf khusus menteri yang mengurusi bidang eksternal, Gugus pernah dimintai saran oleh Menag Lukman Hakim mengenai siapa orang yang layak menjadi pelaksana tugas (plt) Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

"Seingat saya, saya diminta oleh Pak Menteri sebelum Pak Haris jadi Plt, kurang lebih ya kalimatnya, 'Seandainya Kakanwil Jatim dirotasi, siapa kira-kira Plt yng bisa ditunjuk sementara? Tolong cari informasi pejabat yang senior, yang sekarang menjabat di Kanwil Jatim'," kata Gugus yang juga menjadi saksi dalam perkara tersebut.

Lalu, Gugus pun mengumpulkan tiga nama yang dia anggap layak untuk menjadi Plt Kakanwil Jatim, termasuk Haris. "Saya belum bicara ke Haris akan jadi Plt, tapi saya sampaikan silent karena saat itu belum tentu ada pergantian Kakanwil. Pak Menteri hanya mengatakan seandainya Kakanwil Jatim dirotasi, khawatirnya kalau terbuka ke mana-mana informasinya seakan-akan bocor, Kakanwil Jatim akan diganti," ungkap Gugus.

Namun meski meminta agar Haris tidak membocorkannya ke mana-mana, Gugus yang juga menjabat sebagai wakil sekretaris DPP PPP malah meminta pertimbangan siapa yang layak menduduki jabatan tersebut ke Ketua Dewan Pengurus Wilayah PPP Jatim, Musyafak Noer dan DPW PPP, Didik.

"Saya itu setelah dapat informasi dari kalangan Kemenag, kira-kira yang senior yang layak segala macam. Saat itu, saya menghubungi Pak Musyafak dan Didik karena yang saya anggap kenal di anggota DPRD Jatim itu mereka," ungkap Gugus. ola/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung, Antara

Komentar

Komentar
()

Top