Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencegahan Krisis - KSSK Terus Cermati Potensi Risiko Global dan Domestik

Stabilitas Sistem Keuangan Membaik

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Gubernur BI Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah berfoto bersama seusai memberikan keterangan pers terkait Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di kantor Kemenkeu, Jakarta. Berdasarkan hasil pemantauan terhadap perkembangan perekonomian, moneter, fiskal, pasar keuangan, lembaga jasa keuangan dan penjaminan simpanan, Stabilitas Sistem Keuangan triwulan IV 2018 dinyatakan dalam kondisi normal dan terjaga di tengah meningkatnya tekanan global.

A   A   A   Pengaturan Font

Membaiknya stabilitas sistem keuangan tecermin dari perbaikan persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasinya ke depan.

JAKARTA - Koordinasi yang baik antara Bank Indonesia (BI) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai mampu menjaga stabilitas sistem keuangan semakin kuat. Kedua otoritas tersebut dianggap mampu menjaga keyakinan pelaku pasar terhadap kondisi sistem keuangan salah satunya dengan menjaga stabilitas nilai tukar dari ancaman perlemahan meski situasi global masih diliputi ketidakpastian.

"Stabilitas yang membaik itu tecermin dari perbaikan persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan," kata Presiden Direktur Center for Banking Crisis, Achmad Deni Daruri, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (7/2).

Achmad menambahkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2018 meningkat menjadi 127,0 poin dari sebelumnya berada pada 122,7 pada November 2018 yang lebih baik dari negara berkembang lain, seperti Turki dan Brasil.

Selain itu, tambah dia, cadangan devisa Indonesia yang menguat tinggi mampu membiayai 6,7 bulan impor dengan nilai sebesar 120,1 miliar dollar pada Januari 2019. "Banyak negara berkembang lainnya, seperti Saudi Arabia terus mengalami penurunan cadangan devisa semenjak Agustus 2018 hingga saat ini. Padahal, Saudi adalah net eksportir minyak dan Indonesia adalah net importir minyak," katanya.

Dalam kondisi ini, BI mampu membawa kebijakan sektor moneter dalam konteks strategi stabilitas, dan kebijakan pertumbuhan berupa makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, sistem pembayaran dan ekonomi keuangan syariah. Meski demikian, situasi perekonomian global yang tidak bersahabat karena ancaman perang dagang maupun aliran modal keluar mampu dikelola melalui strategi yang tepat dari BI maupun OJK yang memadukan antara stabilitas dengan pertumbuhan ekonomi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top