Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hasil RDK OJK

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih dalam kondisi terjaga.

"Indikator terkini menunjukkan bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi global berlanjut, dengan negara maju menjadi motor penggerak utama terutama perekonomian Amerika Serikat (AS)," demikian pernyataan OJK dalam keterangan resminya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Namun, momentum perbaikan perekonomian global dibayangi kenaikan suku bunga The Fed, krisis politik Italia dan kembali menguatnya tensi perang dagang, yang memberi sentimen negatif pada pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Gejolak di pasar global mendorong IHSG pada Mei 2018 melemah tipis sebesar 0,18 persen dan ditutup di level 5983.6, dengan investor nonresiden mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp6,45 triliun. Di pasar SBN, yield SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing naik sebesar 46,3 bps, 25,2 bps, dan 27,8 bps (April 2018: rata-rata meningkat 21 bps).

Investor nonresiden mencatatkan jual bersih di pasar SBN sebesar 11,5 triliun rupiah. Di tengah perkembangan pasar keuangan tersebut, kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Mei 2018 terus menunjukkan perbaikan. Kredit perbankan tumbuh sebesar 10,26 persen yoy (April 2018: 8,94 persen yoy) dan piutang pembiayaan tumbuh 6,37 persen yoy.

Perbaikan kinerja intermediasi ini didukung oleh pertumbuhan positif Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang tercatat sebesar 6,47 persen yoy. Sementara, premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi masing-masing tumbuh tinggi sebesar 31,49 persen dan 19,28 persen yoy.

Risiko Terkendali

Di tengah sentimen yang mewarnai pasar keuangan domestik, risiko lembaga jasa keuangan yaitu risiko kredit, pasar, dan likuiditas masih terjaga pada level yang terkendali. Rasio Non-Performing Loan gross perbankan tercatat 2,79 persen dan rasio Non-Performing Financing perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,12 persen.

Sementara itu, permodalan lembaga jasa keuangan juga terjaga robust dengan CAR perbankan sebesar 22,45 persen serta RBC asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 319 persen dan 442 persen.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top