Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Stabilitas Jasa Keuangan Terjaga

Foto : ISTIMEWA

Anto Prabowo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (RDK OJK) pada Juni tahun ini menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan kinerja intermediasi sektor jasa keuangan yang positif dan profil risiko lembaga jasa keuangan yang terkendali.

"Data-data perekonomian yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi sentimen negatif di pasar keuangan," kata Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis OJK Anto Prabowo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (26/6).

Selain itu, peningkatan tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, Uni Eropa (UE), Meksiko dan India juga turut mendorong naiknya tekanan di pasar keuangan global sepanjang Mei 2019. Anto Prabowo menjelaskan sejalan dengan perkembangan global tersebut, IHSG pada Mei 2019 turun sebesar 3,8 persen (mtm) dengan investor nonresiden membukukan net sell sebesar 7,4 triliun rupiah.

Pelemahan juga terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN), tercermin dari net sell SBN investor nonresiden sebesar 10,8 triliun rupiah dan naiknya rata-rata yield SBN sebesar 13,6 bps (secara bulanan/ mtm). Sementara kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan masih positif pada Mei 2019.

Baca Juga :
Penjualan Meningkat

Kredit perbankan tumbuh stabil di level 11,05 persen (secara tahunan/ yoy) , didorong oleh pertumbuhan kredit investasi yang terus meningkat ke level 15,70 persen yang merupakan level tertingginya dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan piutang pembiayaan sedikit meningkat ke 5,03 persen (yoy).

Dari sisi penghimpunan dana, katanya, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 6,27 persen (yoy) , didorong oleh pertumbuhan deposito sebesar 8,84 persen. Sementara rasio Non-Performing Financing (NPF) gross perusahaan pembiayaan sedikit turun ke level 2,73 persen (NPF net 0,55 persen).

Di tengah memburuknya outlook pertumbuhan ekonomi global, kata Anto, OJK akan terus mendukung reformasi struktural yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top