Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Teror I Militer Terus Kejar 140 Anggota Militan

Sri Lanka Masih Terapkan Siaga Satu

Foto : AFP/JEWEL SAMAD

JAGA GEREJA l Seorang tentara Sri Lanka sedang menjaga keamanan dekat Gereja St Anthony, Colombo, pada Minggu (28/4). Penjagaan yang amat ketat terjadi di seluruh Sri Lanka setelah pemerintah melaporkan masih ada 140 anggota militan yang masih buron terkait dalam serangan teror bom pada pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Sri Lanka masih menerapkan status siaga satu di negaranya setelah sepekan seerangan teror bom di Colombo. Status ini diberlakukan karena masih banyak anggota militan yang belum tertangkap.

KOLOMBO - Pemerintah Sri Lanka pada Minggu (28/4) masih memberlakukan status siaga satu, sepekan setelah terjadi serangan teror bom bunuh diri yang menghantam 3 gereja dan 3 hotel mewah serta menewaskan 253 orang. Seluruh gereja di Sri Lanka kemarin masih ditutup dan banyak tentara masih berjaga di jalanan untuk mengantisipasi terulangnya kembali teror bom.

Penjagaan yang amat ketat terlihat dilakukan di luar Gereja St Anthony di Colombo dimana pada pukul 08.45 pagi hari banyak warga menggelar peringatan serangan teror bom. Tak hanya gereja, semua masjid pun dijaga ketat oleh pasukan keamanan.

Dalam sebuah misa pribadi, Uskup Agung Colombo, Kardinal Malcolm Ranjith, mengatakan bahwa serangan yang terjadi pekan lalu adalah sebuah tragedi besar dan merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan.

"Kita berdoa agar di negeri ini akan terjadi perdamaian, saling menghormati dan memahami tanpa perpecahan," ucap Kardinal Malcolm Ranjith dalam misa pribadi yang dihadiri oleh Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Ketatnya penjagaan keamanan di Sri Lanka terjadi setelah pasukan keamanan pada Sabtu (27/4) kembali melakukan pengerebekan terhadap kelompok militan yang bertanggung jawab dalam serangan bom pekan lalu di tempat persembunyian mereka di Kota Kalmunai. Dalam penggerebekan ini, sekitar 15 orang dilaporkan tewas.

Kalmunai berada di wilayah yang sama dengan kota kelahiran Zahran Hashim, pediri kelompok Jamaah Thowheeth Nasional (NTJ) yang dituding bertanggung jawab dalam serangan bom pada perayaan hari Paskah pekan lalu. Zahran Hashim diduga memimpin pengeboman pada parayaan Paskah pekan lalu, dan ia tewas dalam ledakan bom bunuh diri di Hotel Shangri-La Colombo.

Terkait penggerebekan yang terjadi pada akhir pekan lalu, polisi Sri Lanka mengatakan mereka berhasil menangkap dua tersangka utama yang terkait serangan teror bom, bernama Mohamed Saadik Abdul Haq dan Mohamed Saahid Abdul Haq yang masuk dalam daftar 6 orang yang dicari sejak Kamis (25/4) pekan lalu.

Juru bicara kepolisian, Ruwan Gunasekera, mengatakan kedua tersangka itu ditangkap di wilayah pusat Nawalapitiya, sekitar 125 kilometer timur Colombo pada Sabtu malam.

Berantas Militan

Dengan penangkapan mereka berarti sudah lebih dari 100 orang ditahan. Sementara itu dalam keterangannya, Presiden Sirisena menyatakan bahwa pihak militer Sri Lanka masih akan mencari sekitar 140 anggota kelompok militan terkait Islamic State (ISIS) di seluruh negaranya.

"Kami akan segera memberantas mereka semua," kata Presiden Sirisena.

Pada akhir pekan lalu, Presiden Sirisena juga mengumumkan bahwa dirinya akan memberlakukan keadaan darurat untuk secara resmi melarang kelompok NTJ.

Menyikapi situasi keamanan yang masih belum kondusif, pembukaan kembali sekolah-sekolah di seluruh Sri Lanka yang dijadwalkan pada Senin (29/4) ini, kabarnya telah ditunda dan sekolah diliburkan lagiu selama sepekan.

Pihak berwenang di Sri Lanka juga dilaporkan masih memberlakukan jam malam mulai pukul 22.00 hingga 4.00 pagi di seluruh bagian Sri Lanka. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top